Ini tiga hasil keputusan rapat Majelis Syuro PKS
Ini tiga hasil keputusan rapat Majelis Syuro PKS. PKS mengapresiasi, menyetujui dan mengawal hasil rekomendasi ijtima ulama yakni GNPF ulama yang menetapkan dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2019-2024.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah merampungkan hasil sidang istimewa Majelis Syuro di DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (7/8). Setelah mencermati situasi perkembangan politik, sidang yang dilaksanakan sejak pukul 10.00 WIB tadi mengeluarkan tiga hasil keputusan.
"Pertama PKS akan terus perjuangkan aspirasi masyarakat Indonesia yang ingin ada perubahan kepemimpinan secara demokratis dan konstitusional pada Pilpres 2019," kata Presiden PKS Sohibul Iman saat jumpa pers di DPP PKS.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
Kedua, PKS mengapresiasi, menyetujui dan mengawal hasil rekomendasi ijtima ulama yakni GNPF ulama yang menetapkan dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2019-2024.
"Ketiga musyawarah Majelis Syuro tadi memberikan mandat kepada dewan pimpinan tingkat pusat atau DPTP yang merupakan badan pekerja Majelis Syuro untuk membangun komunikasi politik dalam rangka pembentukan koalisi bersama mitra koalisi," terang Sohibul.
Selain itu, di luar dari rekomendasi Itjima Ulama, PKS masih berpegang kepada keputusan hasil Majelis Syuro yang lalu dimana PKS menyetor 9 nama Capres dan Cawapres.
"Ini berarti bahwa keputusan 9 nama itu tidak mati, dia tetap hidup. Cuma antara keputusan majelis Syuro yang lalu dengan ijtima ulama ada titik temu pada titik Ustaz Salim Segaf Al Jufri. Nah di situ lah sekarang fokus kita," imbuh dia.
Jika nantinya Prabowo justru memilih Ustaz Abdul Somad, PKS tetap mendukung putusan itu. Sebab, sudah sejalan dengan hasil ijtima ulama GNPF sebelumnya.
"Kalau Pak Prabowo mau mengambil UAS, ya PKS masuk dalam kesimpulan tadi, kita mendukung ijtima Ulama. Sehingga di situ jelas," tukas Sohibul.
Sohibul tak ingin berandai andai bila Prabowo tidak memilih Ustaz Abdul Somad atau Salim Segaf. PKS ingin memperjuangkan aspirasi ulama GNPF. Meski demikian bila ada opsi opsi pasangan capres-cawapres lain, PKS akan mengkaji lewat DPTP Badan Pekerja Majelis Syuro.
Badan Pekerja Majelis Syuro tersebut beranggotakan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri, Wakil ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Sekretaris Majelis Syuro PKS Untung Wahono, Ketua Dewan Syariah PKS, Surahman Hidayat, Ketua Majelis Pertimbangan Rakyat PKS Suharna Supranata, Presiden PKS Sohibul Iman, Sekjen PKS Mustafa Kamal dan Bendahara Umum PKS Mahfud Abdurrahman.
"Fokus perjuangan kita tadi adalah keputusan Majelis Syuro kemudian hasil ulama kita berjuang di situ. Nanti bahwa kemudian ada kemungkinan begini begitu insya Allah DPTP sebagai Badan Pekerja Majelis Syuro sudah mendapatkan mandat untuk membahas itu ya," tuturnya.
Baca juga:
Tolak Salim Segaf dan AHY, PAN dukung Ustaz Abdul Somad jadi Cawapres Prabowo
Tunggu Cawapres, PKS belum menyatakan dukung Prabowo sebagai Capres
Syarat dari koalisi Jokowi jika ada partai yang mau gabung
KPU larang bakal capres-cawapres lakukan tes pembanding kesehatan
Demokrat: Kita minta GNPF janganlah memaksakan kehendak dan menekan Prabowo