Internal PDIP pecah, pilih dukung Anies Baswedan ketimbang Ahok?
Internal PDIP pecah, pilih dukung Anies Baswedan ketimbang Ahok? Keluarnya Boy Sadikin dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai mampu menggerus perolehan suara partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu di Pilgub DKI 2017. Terlebih lagi, Boy ditunjuk masuk sebagai tim pemenangan Anies Baswedan.
Keluarnya Boy Sadikin dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai mampu menggerus perolehan suara partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu di Pilgub DKI 2017. Terlebih lagi, Boy ditunjuk masuk sebagai tim pemenangan pasangan calon nomor urut tiga Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Boy Sadikin memang bukan orang sembarangan di Jakarta. Boy diklaim menjadi bagian penting memenangkan Jokowi-JK pada Pilpres 2014 lalu di Jakarta ketika menjadi ketua DPD DKI Jakarta.
Boy merupakan putra dari mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Hingga kini tak jelas alasan Boy keluar dari PDIP. Kabar yang beredar, selain karena konflik internal, Boy disebut tak sepaham lagi dengan PDIP karena memilih Basuki T Purnama (Ahok) sebagai calon gubernur.
Gerbong Boy di PDIP diklaim ikut hengkang secara diam-diam. Bahkan, Sandiaga Uno menyatakan bahwa kader PDIP di tingkat ranting lebih memilih pasangan Anies-Sandiaga ketimbang Ahok-Djarot yang diusung PDIP.
"Kemarin (blusukan) ke tempat-tempat (basis PDIP) yang sudah saya kunjungi karena sebelumnya saya dengan akar rumput sudah sangat dekat, kebetulan Pak Boy Sadikin dari PDIP yang merupakan ketua tim relawan kita," kata Sandiaga di lapangan Prestasi Futsal Penggilingan, Jakarta Timur, Kamis (17/11).
Sandiaga mengaku, dirinya diarahkan oleh Boy Sadikin ke tempat basis massa Ahok- Djarot. Menurut dia, kader PDIP di sana terang-terangan mendukung Anies-Sandi, bukan Ahok-Djarot.
"Pak Boy Sadikin yang mengarahkan, di situ teman-teman PDIP yang sekarang secara terbuka bergabung dengan Anies-Sandi," ujar Sandi.
Bahkan, Sandiaga mengklaim mendapat dukungan dari massa PDIP ranting di Jakarta Barat dan Jakarta Timur.
"(dukungan PDIP) Seperti Duri Kosambi. Di Jakarta Barat dan Jakarta Timur sudah terlihat ya," tukas Sandiaga.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membantah internal PDIP pecah. Menurut dia, partainya solid mendukung pasangan Ahok-Djarot untuk berkuasa di Jakarta kembali.
Hasto mengatakan, ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan ranting partai yang seolah menolak Ahok.
"Partai berdiri kokoh, dan PDI Perjuangan tidak punya tradisi menarik dukungan. Keputusan terhadap pasangan Ahok-Djarot merupakan keputusan final," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/11).
PDI Perjuangan berharap, semua pihak menciptakan suasana yang kondusif, teduh, dan menyerahkan keseluruhan proses Pilgub DKI pada rakyat sebagai hakim tertinggi untuk memilih pasangan kepala daerahnya.
"Bagi yang tidak suka pasangan tertentu, sebaiknya suarakanlah hak konstitusionalnya melalui TPS. Semua pihak harus berkompetisi secara sehat, demokratis, dan menghormati prinsip kedaulatan rakyat tersebut," jelas dia.
Berkaitan dengan persoalan di DKI, Hasto menegaskan, semua pihak harus menempatkan hukum yang menjunjung tinggi keadilan, dan prinsip segala warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.
"Pilkada jangan menjadi pertarungan tanpa aturan hanya karena ambisi berkuasa. Keseluruhan nilai-nilai hakiki demokrasi Indonesia, yang berintikan musyawarah-mufakat di dalam menyelesaikan setiap konflik harus kita jaga bersama. Di sinilah Pancasila benar-benar hadir sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa," jelas dia.
PDI Perjuangan pun menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan efektivitas dukungan kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presien Jusuf Kalla. "Pak Jokowi dan Pak JK terpilih secara konstitusional. Siapa pun yang akan melanggar prinsip ini, tidak bisa dibiarkan.PDIP kokoh berdiri mengawal Pemerintahan Jokowi-JK," pungkasnya.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
-
Apa alasan PKS mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman? "Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar," pungkasnya.
Baca juga:
Sandiaga Uno sebut banyak kader PDIP pilih dukung Anies Baswedan
Dikabarkan pecah, PDIP tengah konsolidasi di tingkat akar rumput DKI
Sandiaga klaim didukung kader PDIP, Eva bilang 'ngarepnya gitu?'
PDIP pecah di akar rumput, Boy Sadikin bawa gerbong dukung Anies
Prasetio soal isu parpol pendukung Ahok-Djarot pecah: Hoax itu!
Evaluasi kampanye Pilkada serentak, PDIP gelar rapat internal