Ira Koesno: Harusnya debat Pilgub DKI putaran dua bisa lebih panas
Ira membandingkan debat putaran kedua dengan debat kali pertama diselenggarakan pada putaran pertama lalu. Dia menilai debat pertama lebih panas dari debat tadi malam.
Debat pamungkas Pilgub DKI putaran kedua telah digelar tadi malam. Kedua pasangan calon berupaya meyakinkan warga Jakarta untuk memilih mereka pada 19 April mendatang.
Namun, debat pamungkas tersebut dinilai sang moderator, Ira Koesno, kurang panas. Mantan presenter SCTV itu menilai harusnya debat bisa berjalan lebih panas lagi. Namun hal itu tak terjadi karena karakter dua pasangan calon dan aturan yang sudah ditetapkan penyelenggara debat yakni KPU DKI.
"Harusnya bisa lebih panas ya, tapi mungkin terutama kita mencoba memberikan ruang itu di segmen 4,5 kita mereka adalah debat terbuka gitu ya langsung antara cagub dan cawagub, tapi ini balik lagi pada soal karakter dan aturan," katanya usai debat Pilgub DKI putaran dua, Gedung Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4) tadi malam.
Ira mengaku menghargai apa yang sudah dilakukan KPU DKI dalam penyelenggaraan debat. Dia mewajarkan jika debat yang diselenggarakan oleh KPU DKI berbeda dengan yang dibuat oleh televisi-televisi swasta beberapa waktu lalu.
"Misalnya yang siarkan debat aturannya juga lebih kaku tapi dari segala regulasi yang mengkungkung itu KPU berani mencoba mengambil inisiatif begitu supaya paling tidak publik bisa melihat ada crossing firenya dan siapa yang terbaik itu bisa muncul, karena kalau adu argumentasi begitu kan orang harus siap dengan segalanya bukan hanya secara karakter dia baik tapi secara rasio program itu semuanya bisa jalan dan orang bisa lihat jadi itu sih sebenarnya," katanya.
Lebih lanjut Ira membandingkan debat putaran kedua dengan debat kali pertama diselenggarakan pada putaran pertama lalu. Dia menilai debat pertama lebih panas dari debat tadi malam. Sebab, saat itu masih ada tiga pasangan calon dan sebelumnya belum pernah ada debat seperti itu.
"Kalau sekarang sudah berapa kali diadakan debat juga oleh TV ya sehingga paling tidak mereka saling menakar kemampuannya tapi di sini satu debat yang dilakukan secara formal terlepas dari aturan yang membelenggu mereka berdua paling tidak mereka berusaha mengeluarkan yang terbaik, karena mereka tahu debat ini berpengaruh besar terhadap perolehan suara mereka terutama buat terhadap pihak-pihak yang belum menentukan sikap," katanya.
"Ingat ada sekira 24 persenan yang tidak milih dengan berbagai macam alasan dan mereka lihat ini bisa jadi signifikan dipengaruhi oleh debat dan mereka melaksanakan debat dengan sebaik-baiknya," katanya.