Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024
Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.
Rekrutmen CASN merupakan kebijakan pemerintah yang sudah dirancang Kementerian PAN-RB sejak lama.
Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.
- Pemerintah Bakal Buka Rekrutmen CPNS 2025, Tunggu Kementerian Baru Rampung?
- Kementerian PANRB Buka 61 Formasi Seleksi CPNS 2024, Ada Penempatan di IKN
- Begini Reaksi Istana Soal Putusan MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah
- Ternyata Ini Alasan Pemerintah Umumkan Formasi CPNS 2024 Tapi Belum Buka Rekrutmen
Ari mengatakan pembukaan 2,3 juta pembukaan CASN pada tahun 2024 disesuaikan dengan anggaran dan kebutuhan yang tersedia.
"Karena momentum yang tersedia dari sisi anggaran dan juga kebutuhan dari rekrutmen ini pada tahun ini," kata Ari kepada wartawan di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Selasa (16/1).
Dia menegaskan pembukaan CASN tak ada hubungannya dengan Pemilu 2024. Dia juga membantah Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjanjikan pengangkatan jutaan CASN apabila putranya, Gibran Rakabuming Raka menang Pilpres 2024.
"Tidak betul ada janji dari presiden kepada pejabat daerah terutama terkait dengan rekrutmen pns yang kemudian dihubung-hubungkan dengan Pemilu 2024," jelasnya.
Ari menuturkan rekrutmen CASN merupakan kebijakan pemerintah yang sudah dirancang Kementerian PAN-RB sejak lama. Selain itu, kata Ari, banyak ASN yang memasuki usia pensiun pada tahun 2024 sehingga butuh rekrutmen baru dengan jumlah besar.
"Kita sudah cukup lama ya kita itu sehingga ada banyak yang pensiun dan perlu ada suatu rekrutmen baru terutama untuk jabatan-jabatan tertentu. Terutama, tenaga pendidikan, tenaga kesehatan yang memang diperlukan dalam konteks saat ini,"
ujar Ari.
"Pernyataan beliau ke publik baik pada saat penyerahan bansos, penyerahan sertifikat, pertemuan-pertemuan selalu bisa diliput teman-teman media dan tidak ada pembicaraan tertutup soal itu," tutur dia.
Ari meyakini Kementerian Dalam Negeri dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) daerah telah mengusut pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan yang menyebut Jokowi sudah menjanjikan pengangkatan CPNS bagi tenaga pengajar.
"Mendagri sudah memerintahkan irjen untuk melakukan pemeriksaan terkait persoalan ini, bawaslu di daerah juga melakukan klarifikasi pada persoalan ini," ucap Ari.
Seperti diketahui, putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka ikut kontestasi Pilpres 2024. Wali Kota Solo iitu menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Isu janji pengangkatan jutaan CPNS ini bermula dari viralnya video Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Muhammad Hasbi yang diduga sedang mengkampanyekan pasangan capres-cawapres nomor urut dua Prabowo-Gibran.
Dalam video itu, Hasbi menyebutkan Jokowi sudah menjanjikan pengangkatan CPNS bagi tenaga pengajar. Dia menuturkan program tersebut akan dilanjutkan Prabowo-Gibran apabila menang pada Pilpres 2024.