Jaga Solidaritas Partai, DPD I Golkar NTT Nilai Tak Perlu Munas Dipercepat
Jaga Solidaritas Partai, DPD I Golkar NTT Nilai Tak Perlu Munas Dipercepat. Terlihat juga bahwa suasana dan kerja Golkar kali ini lebih semangat untuk membuktikan Partai Golkar masih merupakan partai besar di Indonesia juga di daerah.
DPD I Partai Golkar NTT telah melaksanakan pleno tanggal 11 Mei lalu dengan membahas hasil Partai Golkar dalam Pileg dan Pilpres 2019. Rapat itu melibatkan semua pengurus dan Wantim serta melaksanakan koordinasi DPD Partai Golkar NTT tanggal 23 sampai 24 Mei membahas hal yg sama di Kupang yang melibatkan semua pengurus DPD II se-NTT, para caleg DPR RI, caleg DPRD Prop dan para caleg terpilih DPRD kab kota se NTT.
Berikutnya, DPP Partai Golkar juga telah melaksanakan silaturahmi dan konsultasi dengan Ketua dan Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi se-Indonesia di Jakarta tanggal 19 Mei lalu dan membahas hasil pileg pilpres 2019. Kemudian dilanjutkan buka puasa bersama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
"Untuk kesimpulan dalam dua pertemuan yakni di DPD Partai Golkar NTT dan juga di DPP Partai Golkar tersebut relatif sama baik dalam aspek catatan hasil pileg 2019 dan rekomendasi untuk pilkada serentak 2020 dan pilpres 2024 mendatang," kata Ketua DPD I Partai Golkar NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Senin (27/5).
Sedangkan catatan terkait hasil Partai Golkar dalam pileg dan pilpres 2019 antara lain, dampak konflik intern Partai Golkar sejak era Aburizal Bakrie berlanjut ke terbelah dua kepengurusan dengan Agung Laksono. Kemudian berlanjut ke Setya Novanto lalu ke Plt Ketum Idrus Marham dan sekarang Airlangga Hartarto membuat konsolidasi internal tidak berjalan maksimal.
"Selanjutnya, energi dan waktu selama periode 2014 sampai 2019 habis hanya untuk selesaikan konflik, kecuali periode terakhir dipimpin Airlangga Hartarto suasana mulai lebih kondusif, dan untuk kasus korupsi yang menimpa pimpinan partai baik di pusat dan daerah membuat citra Partai Golkar dan daya juang kader menurun," katanya.
Adapun catatan positif terkait pileg pilpres 2019, pertama kalinya Partai Golkar menang dalam pilpres sejak era reformasi. Semua potensi Golkar solid bergerak di lapangan baik pengurus dan para caleg serta para senior seperti Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.
Terlihat juga bahwa suasana dan kerja Golkar kali ini lebih semangat untuk membuktikan Partai Golkar masih merupakan partai besar di Indonesia juga di daerah.
"Semua pihak pun menyadari keberhasilan Partai Golkar ditentukan oleh soliditas internal dan dalam masa kepemimpinan Airlangga Hartarto bisa merangkul dan menggerakkan berbagai pihak yang bergerak untuk kepentingan Golkar dan Indonesia," paparnya.
Pertemuan dua kali di DPD Partai Golkar NTT dan DPP Partai Golkar memberi rekomendasi bagi pengurus DPP Partai Golkar untuk menata kembali organisasi dan kaderisasi yang sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntutan rakyat. Periode kepengurusan berjalan normal dan tinggal diputuskan pembenahan dari atas ke bawah atau bawah ke atas.
Sedangkan pembahasan dan pro kontra jadwal munas dikembalikan kembali pada periodesasi normal sehingga tetap jaga soliditas partai di pusat maupun daerah.
"Artinya Partai Golkar saat ini fokus dalam pembahasan dan penentuan pimpinan di lembaga legislatif, persiapkan menuju pilkada serentak 2020 dan agenda organisasi plus kaderisasi, tidak perlu ada percepatan munas dan kembali pada periodesasi, mekanisme plus jadwal normal," paparnya.
Baca juga:
Golkar Ancam Pecat Dorel Almir Jika Masih Jadi Pengacara Prabowo di MK
Lima Nama Kandidat Menteri dari Golkar Versi Agung Laksono
Isu Percepatan Munas, Golkar Sultra Dukung Airlangga Jabat Ketum Lagi
Bantah Isu Percepatan Munas, DPD Golkar Sultra Lelah dengan Konflik Internal
Indra Utoyo Golkar Nilai Gerakan Percepat Munas Baru Sebatas Bisik-bisik
Soal Dorongan Percepat Munas, DPP Golkar Minta Airlangga Tak Disalahkan