Jalan panjang pasangan 'Rindu' maju Pilgub Jawa Barat
Jauh-jauh hari Ridwan Kamil sudah mendeklarasikan dirinya maju sebagai calon gubernur Jawa Barat. Beberapa partai politik pun siap menyokongnya. Ternyata jalan pria biasa disapa Kang Emil tak mulus.
Jauh-jauh hari Ridwan Kamil sudah mendeklarasikan dirinya maju sebagai calon gubernur Jawa Barat. Beberapa partai politik pun siap menyokongnya. Ternyata jalan pria biasa disapa Kang Emil tak mulus.
Sejak awal Partai NasDem mengusung Emil. Disusul Golkar, PKB, PPP, terakhir Hanura. Nama kader Golkar, Daniel Muttaqien dipasangkan dengan Emil. Terjadi penolakan.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
PPP kemudian menyorongkan Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum. PKB memunculkan Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda, Sekretaris Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Syamsurizal dan Wasekjen PKB Maman Imanulhaq.
Emil akhirnya memutuskan melakukan konvensi. Rupanya ide pemilihan wakil dengan cara seperti itu ditolak oleh Golkar. Setelah pergantian posisi Ketua Umum dari Setya Novanto ke Airlangga Hartarto, arah dukungan berubah.
Golkar memutuskan mengusung kadernya Dedi Mulyadi. Koalisi dengan Demokrat. Dedi resmi dipasangkan dengan Deddy Mizwar. Posisi bupati Purwakarta itu menjadi calon wakil gubernur.
Peta pun berubah. PPP bersikeras mendorong Uu. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sempat mengusulkan agar mencari pasangan yang tak berasal dari parpol.
"Yang jelas saya didatangi semua pengurus PKB Jawa Barat mereka semua menolak Uu. Nah alternatifnya yang saya sampaikan kepada Pak Ridwan Kamil nanti dalam waktu dekat cari yang non partai," kata Cak Imin.
"Pokoknya kalau tiga ini harus kompaklah, NasDem, PKB, PPP harus kompak. Tapi kita harus cari jalan tengah," tambahnya.
Lobi-lobi terus dilakukan. Emil safari menemui para petinggi partai koalisi. Pada, 3 Januari, Emil mendadak mendatangi kantor DPP PDIP, Jakarta. Dia disambut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua Bappilu PDIP, Bambang DH serta Andreas Hugo Parerra.
5 Januari, atau selang dua hari pasca-lobi 'Kartikasari' digelar, PDIP putuskan sejalan dengan Emil dan bergabung dengan koalisi PPP, PKB, NasDem dan Hanura.
PPP bereaksi. Partai Ka'bah menolak jago PDIP Irjen Anton Charliyan sebagai calon wakil Emil. PPP pun mengancam akan angka kaki. Sehari kemudian akhirnya muncul kesepakatan.
Para petinggi koalisi pendukung Emil menggelar pertemuan khusus pada Sabtu 6 Januari. Ketua PPP Romahurmuziy dan Ketua Hanura Oesman Sapta Odang hadir. PKB diwakili Ketua Desk Pilkada DPP PKB Daniel Johan, dan NasDem diwakili Ketua Bappilu yang juga Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita.
Hasilnya, seluruh partai tersebut sepakat. Surat rekomendasi untuk Emil-Uu akan dikeluarkan dan diumumkan pada Minggu (7/1). PDIP akhirnya menduetkan TB Hasanuddin dan Anton Charliyan.
Emil bersama Uu ke Jakarta mengambil surat rekomendasi. Pertama mendatangi Hanura, lalu PPP, lanjut NasDem, terakhir PKB. Di PKB tertunda karena petingginya berhalangan. Rekomendasi PKB baru diterima pasangan 'Rindu' pada Senin (8/1) di kantor DPW PKB, Jalan Haruman, Kota Bandung.
"Insya Allah menang. Kami sama-sama punya pengalaman, saya di perkotaan, Kang Uu di pedesaan. Jadi ini kolaborasi yang baik sehingga mudah-mudahan bersinergi, dengan baik," ujar Ridwan di kantor DPP NasDem, Jakarta Pusat, Minggu (7/1).
Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan, keputusan itu diambil setelah empat partai koalisi menyepakati dalam pertemuan Sabtu (6/1) sore. Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, kata Romi, mengambil keputusan sendiri menunjuk Uu sebagai bakal calon wakil gubernur.
"Kita serahkan kepada Kang Emil memilih siapa yang mendampingi beliau sehingga masing-masing DPP bertanya, Kang Emil mempertegas bahwa saya memilih Uu sebagai calon wakil," ujar Romi di kantor DPP PPP, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (7/1).
Cak Imin mengaku telah berdiskusi dengan para kiai dan semua pengurus PKB. Keputusan disepakati untuk terus mendukung koalisi agar tidak pecah. "Karena kalau koalisi pecah bisa jadi Ridwan Kamil enggak naik," tuturnya.
Hari ini, pasangan 'Rindu' akan mendaftarkan diri ke KPU sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar. Pasangan ini akan mendatangi KPU Jabar sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca juga:
Sebelum deklarasi, Demiz-Dedi Mulyadi sarapan bareng SBY
SBY, Ani Yudhoyono, AHY dan Ibas hadiri deklarasi Deddy-Dedi
Demiz: Jabar perang jenderal, ada Jenderal Sudrajat, Anton & Jenderal Naga Bonar
SBY: AHY lahir di Dayeuhkolot, ari-arinya dikubur di Bumi Parahyangan
Daftar Pilgub Jabar, Ridwan Kamil berjas dan Uu Ruzhanul pakai sarung