Jawaban ngeles Ahok-Djarot mau ditegur Bawaslu soal kampanye ilegal
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat (Djarot) menanggapi santai soal rencana Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta yang akan melayangkan teguran. Teguran didasari atas dugaan pasangan petahana ini kerap berkampanye tanpa melapor ke Bawaslu.
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat (Djarot) menanggapi santai soal rencana Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta yang akan melayangkan teguran. Teguran didasari atas dugaan pasangan petahana ini kerap berkampanye tanpa melapor ke Bawaslu.
Baik Ahok ataupun Djarot, memiliki jawaban ngeles bahwa apa yang selama ini dilakukan tidak melanggar aturan kampanye. Ahok membantah telah berkampanye terselubung selama cuti di masa kampanye.
Ahok berdalih, dirinya turun ke lapangan dan menemui warga tanpa melapor ke Bawaslu semata-mata bertujuan untuk meninjau pekerjaan di lapangan. Ahok menegaskan dirinya tak berkampanye dengan mengajak warga untuk memilihnya di putaran kedua Pilkada DKI.
"Aku pernah nggak ngajak orang milih aku kalau ke lapangan? Nggak pernah tuh. Aku cuma cek kerjaan aja mumpung cuti. Lagi punya waktu cek kerjaan kan," kata Ahok di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (19/3).
Ahok menjelaskan, saat masa kampanye dirinya menjenguk warga yang tengah terbaring sakit. Hal ini bermaksud untuk mengetahui kondisi warga karena dirinya merupakan Gubernur DKI Jakarta.
Saat menjenguk warga yang tengah sakit, Ahok mengatakan menanyakan ke warga tersebut apakah Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta pernah mendatangi warga yang sedang terbaring sakit. Selain menjenguk, kata Ahok, kegiatan ini dapat sekaligus mengetahui kinerja para bawahannya.
"Nggak pernah bilang pilih nomor dua, nggak pernah. Atau nanya, 'tahu nggak nomor saya berapa?' Nggak pernah. Aku cuma cek kerjaan," ucap Ahok.
Sedangkan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat juga memiliki jawaban ngeles saat akan disemprit Bawaslu soal kampanye terselubung. Djarot berkilah, dalam setiap kegiatan tak mungkin dapat dilaporkan ke Bawaslu terlebih dahulu. Terlebih, kata Djarot, ia memang tak setiap waktu berkampanye.
"Nggak mungkin kita daftarkan. Kalau setiap aktifitas saya didaftarkan ya repot. Contoh saya mau potong rambut nih sama keluarga, masa kita (lapor) ke Bawaslu. Mau nonton bioskop sama anak gue masa ke bawaslu," kata Djarot di Klender, Jakarta Timur, Minggu (19/3).
Djarot mengklaim bila usai pencoblosan 15 Februari lalu, Ahok juga tak sering melakukan kegiatan yang bertujuan kampanye. Meski Ahok lebih sering menjenguk orang sakit di Jakarta, kata Djarot, Ahok tak mengajak untuk memilih petahana di putaran dua Pilgub DKI Jakarta.
Oleh sebab itu, Djarot tak mau disebut melakukan agenda terselubung untuk kampanye. Justru ia meminta Bawaslu menjelaskan aturan terkait kampanye secara rinci. Tujuannya agar menghindari kerancuan sehingga pasangan calon tak dianggap berkampanye apabila mengikuti suatu kegiatan tertentu.
Djarot pernah diduga melakukan kampanye hitam di Kelurahan Utan Kayu Selatan beberapa hari lalu. Djarot terlihat berfoto dengan warga Utan Kayu sambil mengacungkan dua jari. Saat itu dia juga tengah menggunakan pakaian dinas.
Sebelumnya, Ketua Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta, Mimah Susanti menjelaskan pihaknya telah menemukan dan menerima laporan dugaan kegiatan kampanye ilegal sejak 16 Februari. Laporan dan temuan indikasi kampanye ilegal melibatkan kegiatan dua pasang calon gubernur dan wakil gubernur ibu kota, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan- Sandiaga Uno.
Baca juga:
Temui warga, Ahok sebut untuk cek hasil kerja bawahan bukan kampanye
Anies: Hari-hari ini makin banyak fitnah kepada kami
Soal film, Djarot ingin jadi Bruce Lee dan Ahok jadi Cowboy
Ini cerita Ahok dan Djarot bisa bertanding basket
Pujian warga terhadap Ahok terkait makam Mbah Priuk
Saat investor pertanyakan penolakan keras reklamasi ke Anies-Sandi
Kampanye di PIK, Sandiaga ditodong investor soal reklamasi
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.