Jelang Sidang DPD, GKR Hemas Kunjungi Kediaman Sabam Sirait
Hemas pun berdoa agar Sabam tetap sehat. Apalagi Sabam yang menjadi anggota DPD tertua akan menjadi pimpinan sidang dalam pembukaan sidang awal DPD pada 1 Oktober mendatang.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas berkunjung ke kediaman politisi senior Sabam Sirait di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (20/9). Sabam, biasa Sabam Sirait dipanggil juga merupakan anggota DPD incumbent dari dapil DKI Jakarta.
Hemas disambut hangat oleh keluarga Sabam yang juga turut didampingi istri tercintanya Sondang Sidabutar, cucu pertamanya Josua Sirait. Sebelumnya, Sabam juga menerima kunjungan anggota DPD terpilih lainnya dari Jimly Asshiddiqie, La Nyalla Mattaliti dan Nono Sampono.
-
Kapan DKPP menjatuhkan sanksi kepada Ketua KPU? DKPP menjelaskan, pelanggaran dilakukan Hasyim terkait pendaftaran pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden pada 25 Oktober 2023.
-
Apa sanksi yang dijatuhkan DKPP kepada Ketua KPU? Akibat pelanggaran tersebut, DKPP menjatuhkan sanksi peringatan keras dan yang terakhir kepada Hasyim.
-
Siapa yang dilantik menjadi Wakil Menteri Desa PDDT? Paiman Raharjo dilaporkan memiliki harta kekayaan sebesar Rp 45 Miliar. Harta kekayaan laki-laki yang kini menjadi Wakil Menteri Desa PDDT ini berupa tanah bangunan, 3 unit mobil, harta bergerak, kas dan setara kas, juga harta lain-lain.
-
Bagaimana caranya DPD I Golkar bisa mengganti Ketua Umum Airlangga Hartarto? Aturan mengenai pergantian ketum tercantum dalam anggaran dasar Partai Golkar dengan beberapa ketentuan. Salah satunya, apabila dua per tiga Pengurus Partai (DPD) Provinsi sepakat agar Munaslub dilaksanakan.
-
Kapan Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR? Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa pada 2011 lalu.
-
Siapa yang akan didaftarkan oleh DPD PDIP Jawa Barat sebagai calon gubernur dan wakil gubernur? Hampir dipastikan bahwa malam hari ini DPD PDIP Jabar akan mendaftarkan secara resmi pasangan Calon Gubernur dan calon wakil gubernur yaitu Anies Baswedan dan Kang Ono Surono.
Sabam, politisi yang sudah berkiprah sejak zaman Presiden Soekarno mempersilakan tamunya untuk duduk di ruang tamu. Hemas pun mengaku senang bisa berkunjung dan berbincang dengan pak Sabam.
Dalam pertemuan itu, Sabam berkisah soal perjalanan politiknya. Juga lika-liku dan warna-warni memperjuangkan apa yang diyakini sebagai kebenaran.
Sabam mengaku terhormat atas kunjungan istri Sultan Yogyakarta itu. "Rumah yang sederhana ini sudah dikunjungi oleh 3 Presiden. Jadi terima kasih atas kunjungannya Ibu Hemas," ucap Sabam.
Sabam Berbakat Jadi Pendobrak
Hemas pun berdoa agar Sabam tetap sehat. Apalagi Sabam yang menjadi anggota DPD tertua akan menjadi pimpinan sidang dalam pembukaan sidang awal DPD pada 1 Oktober mendatang.
"Saya lihat pak Sabam ini adalah sosok yang bukan main-main ya. Beliau panutan, Karena dia sudah banyak pengalaman saya kira beliau berperan dalam meneguhkan politik di Indonesia. Saya kira juga beliau orang yang punya power dan orang politik yang idealis," tutur Hemas.
Dia berharap, kehadiran tokoh sekaliber Sabam, kewenangan DPD diperkuat dan tidak ada ketergantungan dengan DPR. Sementara Sabam mengaku tak berbakat jadi pemimpin.
"Saya berbakat jadi pendobrak saja," ucap anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dua periode yang lagi-lagi langsung disambut tawa Hemas.
Ayahanda politisi PDIP Maruarar Sirait itu juga meminta seluruh anggota DPD untuk mencintai Indonesia dengan segala kelemahan dan kekurangannya. Mimpi Sabam agar Indonesia sejahtera dan terus bersatu dari Sabang sampai Merauke.
Sabam mengaku senang melihat track record dan pendirian kuat Hemas. Menurutnya, Hemas mempunyai pendirian yang jelas.
"Mudah-mudahan Ibu Hemas bisa menjadi pemimpin Indonesia yang baik pada waktu yang akan datang," katanya.
Sabam menyatakan, dirinya akan memimpin sidang awal masa jabatan DPD tanggal 1 Oktober sesuai aturan yang berlaku. Menurutnya, kalau semua orang mengikuti aturan maka takkan ada kegaduhan.
Di ujung pertemuan, mantan anggota DPR 7 periode itu memberikan cinderamata dua bukunya kepada Hemas. Pertama berjudul Politik itu Suci. Kedua, berjudul Berpolitik Bersama 7 Presiden.
(mdk/rnd)