Jika Capres Diusung Menang Lalu Lupa pada Nasdem, Surya Paloh: Sudah Nasib
Meski belum menyebut kapan penentuan satu kandidatnya, Surya Paloh memastikan jika satu nama tersebut akan diusung pada waktu yang tepat ketika momentum politik yang dia maksud telah tiba.
Partai NasDem telah resmi menentukan tiga pilihan sosok tokoh sebagai kandidat yang diusung untuk calon presiden (capres) 2024 berdasarkan hasil musyawarah rapat kerja nasional (Rakernas) 2022.
"Kita telah menetapkan tiga kandidat bakal Capres RI pada pemilu 2024 mendatang," kata Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat acara Rakernas, di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (17/6).
-
Kapan Surya Paloh bertemu dengan Prabowo dan menegaskan dukungan NasDem terhadap pemerintahannya? Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4). Dalam pertemuan itu, Surya Paloh menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka nanti
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI saat Jenderal Surono berjuang bersama Barisan Keamanan Raktay (BKR)? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Surya Paloh mengenai jatah menteri di kabinet? "Saya kira Pak Prabowo pasti sudah punya rumusan sendiri yang itu sudah rumusan, itu sudah muncul pembicaraan antara ketua umum partai politik terutama yang di Koalisi Indonesia Maju," kata Doli, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/4).
Adapun nama-nama tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Nantinya ditentukan satu nama oleh Ketua Umum Surya Paloh sebagai satu nama kandidat capres.
"Dari tiga nama tadi, kursi presiden hanya ada satu. kursi hanya satu, seandainya kursi presiden ada dua ketum tidak perlu memikirkan apa-apa lagi, UU memilih juga satu," ujarnya.
Meski belum menyebut kapan penentuan satu kandidatnya, Surya Paloh memastikan jika satu nama tersebut akan diusung pada waktu yang tepat ketika momentum politik yang dia maksud telah tiba.
"Bagi kita tidak ada satupun hal yang amat membuat kita terdesak. Karena apa, saya nyatakan apapun keputusan kita , kita ingin mencalonkan yang terbaik untuk kepentingan bangsa ini," tuturnya.
Bahkan, Surya Paloh sempat berandai jika nantinya pilihannya memenangkan Pilpres 2024 yang akan datang. Dia pun tidak akan menuntut janji maupun syarat apapun, bahkan sekalipun dilupakan oleh presiden terpilih nantinya..
"Seandainya apapun yang terbaik bagi bangsa ini sang calon yang kita dukung terpilih, kemudian juga lupa pada NasDem. Ah itu sudah nasib kita," tutupnya.
Bakal Segera Bangun Koalisi
Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya menjelaskan jika nantinya tiga nama yang dikantongi sebagai kandidat capres akan ditawarkan kepada parpol lain. Apabila tawaran itu disepakati antara keduanya, alhasil koalisi Partai NasDem terbentuk.
"Kami akan taaruf, kami akan bangun kesepahaman dengan partai-partai lain dengan tiga nama ini siapa yang kira-kira mereka akan cocok. Atas dasar itulah kemudian koalisi dibangun," kata Willy kepada wartawan, di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (17/6).
Menurut Willy, langkah komunikasi dengan partai lain haruslah dibangun. Sebab untuk dapat lolos ambang batas atau presidential threshold 20% Partai NasDem masih harus membangun koalisi dengan partai lain.
"Itu keniscayaan NasDem tidak bisa mengusung capres sendiri, NasDem baru memiliki separuh tiket. NasDem belum memiliki boarding pass. Maka kami akan berdialog," tuturnya.
(mdk/fik)