Jika Jokowi dicapreskan, PDIP menang mutlak 35,8 persen
Jika Jokowi tidak dicapreskan, PDIP hanya mendapat 19,6 persen, kalah dari Golkar yang meraih 20,8 persen.
Perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) di Pemilu 2014 bakal naik drastis jika Joko Widodo ( Jokowi ) diusung jadi menjadi capres dari partai banteng itu. PDIP diprediksi bakal meraup 35,8 persen dan disusul Partai Golkar 15,8 persen, Gerindra 7,9 persen dan Demokrat 4,6 persen.
"Jika Jokowi diusung PDIP maka PDIP memperoleh 35,8 persen dan jika berbanding terbalik PDIP mendapat 19,6 persen kalah dari Golkar dengan 20,8 persen jika Jokowi tidak diusung oleh PDIP sebagai capres," ujar Direktur Indo Barometer M Qodari.
Hal itu disampaikannya dalam rilis survei nasional Indo Barometer 'Efek Jokowi dan Kinerja Parpol 3 Bulan Jelang Pileg' di Hotel Harris Tebet, Saharjo, Jakarta Selatan, Kamis (9/1).
Menurut Qodari, survei kali ini berbeda dengan survei-survei Indo Barometer sebelumnya. Survei ini menggunakan desain eksperimental yang ingin menguji pengaruh pencalonan Jokowi sebagai presiden terhadap elektabilitas partai, tidak hanya PDIP tapi juga partai lain.
"Partai yang diuji adalah PDIP dan PAN. Alasannya, pertama asumsi Jokowi merupakan kader PDIP dan kedua asumsi pengujian wacana Jokowi-Hatta," jelas Qodari.
Waktu pengumpulan data survei ini berlangsung sejak tanggal 4-15 Desember 2013. Survei dilaksanakan di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden 1.200 orang (margin of error 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen).
Responden dipilih dengan metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik dewasa berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Pengumpulan data dengan wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner.
Berikut hasil survei Indo Barometer pilihan partai politik jika Jokowi dicalonkan sebagai capres PDIP:
1. PDIP 35,8 persen
2. Golkar 15,8 persen
3. Gerindra 7,9 persen
4. Demokrat 4,6 persen
5. PKB 3,8 persen
6. PAN 2,5 persen
7. Hanura 2,5 persen
8. PPP 1,7 persen
9. NasDem 1,3 persen
10. PKS 1,3 persen
11. PKPI 0,8 persen
12. PBB 0,0 persen
Baca juga:
'Elektabilitas Jokowi tinggi karena saingannya capres tua'
Survei: Prabowo menang jika PDIP capreskan Mega
PDIP: Soal capres, perlu kesabaran revolusioner
Din Syamsuddin tersanjung bila 'dipinang' Prabowo
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Jokowi mengingatkan TNI-Polri untuk mewaspadai drone perang? Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin pembukaan Rapat Pimpinan TNI-Polri 2024 di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (28/2/2024).
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.