JK komentari rekaman Setnov: Semalam kita diperlihatkan keserakahan!
"Dengan congkaknya, diperlihatkan semua bisa dikuasai dengan uang," tegas JK.
Wapres Jusuf Kalla menegaskan Presiden Jokowi bertekad membersihkan siapa saja terlibat dalam kasus dugaan pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres JK yang dilakukan oleh Ketua DPR Setya Novanto sebagaimana dipertontonkan dalam sidang MKD.
"Saya dan Presiden Jokowi, setelah melihat semalam, kita bertekad akan membersihkan hal ini. Kita harus tegas. Kita tidak bisa berjalan mundur lagi," kata Wapres M Jusuf Kalla saat membuka Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) di kompleks MPR/DPR Senayan Jakarta, Kamis.
Konferensi yang diselenggarakan KPK tersebut juga dihadiri Ketua MPR Zulkifli Hasan, Plt Ketua KPK Taufiqurrachman Ruki, ketua DPD Irman Gusman, namun tidak tampak ketua DPR Setya Novanto.
Lebih lanjut JK menjelaskan semalam telah dipertontonkan terbuka suatu upaya sekelompok orang pengusaha dan pejabat tinggi negara yang merugikan negara sangat besar.
"Sangat tragis bangsa ini! Semalam belum 24 jam di gedung DPR MPR ini dipertontonkan sebuah upaya korupsi sekarang kita bicarakan pencegahannya," kata JK dengan nada tinggi.
Menurut JK dari rekaman yang diperdengarkan semalam, memperlihatkan sebuah keserakahan manusia.
"Semalam kita diperlihatkan keserakahan, karena saya yakin ketiga orang itu bukan alasan untuk makan. Kita selalu permisif tapi ini harus diselesaikan," ucap JK menjelaskan apa yang dipertontonkan secara terbuka semalam dalam sidang MKD adalah suatu upaya sekelompok orang, pengusaha dan pejabat tinggi negara yang merugikan negara sangat besar.
"Kalau kita lihat semalam, luar biasa. Dengan congkaknya, diperlihatkan semua bisa dikuasai dengan uang," tegas JK.
Baca juga:
Baru mau usut kasus Setnov, Kejagung diserang habis-habisan
Jadi pengadu, Sudirman Said malah disudutkan di sidang MKD
Riza Chalid bilang JK presiden, Setnov jawab 'wah terbang kita'
Jokowi minta Irjen Tito ditarik ke Jakarta, Budi Gunawan tak setuju
Ini transkip utuh 1 jam Setnov soal Freeport, isinya mengejutkan
MKD pastikan Presdir Freeport hadir besok, Riza belum ada kabar
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Nusron Wahid menanggapi pernyataan Agus Rahardjo tentang permintaan penghentian kasus Setya Novanto? Yang namanya pengakuan sepihak itu butuh bukti, Pak Agus Raharjo yang kita hormati kita sangat hormat pada beliau, tapi yang namanya pengakuan itu kan enggak boleh sepihak," kata Nusron kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (1/12).
-
Dimana Smelter Freeport yang akan mengolah tembaga dan emas di Indonesia? Presiden Jokowi mengatakan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
-
Kenapa Jusuf Kalla menilai pembelian alutsista bekas dengan harga Rp1 Triliun tidak layak? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Apa yang diungkapkan Jusuf Kalla mengenai pembelian alutsista bekas? Pemerintah membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dengan harga murah bukan terjadi saat ini saja. Hal tersebut dinungkapkan langsung Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) yang pernah berpasangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun kata JK dikutip dari Antara, Kamis (11/1) "Saya kira pemerintah 'kan tidak satu kali ini beli bekas (alutsista bekas), tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,"