JK Sebut Koalisi Besar Sulit, Cak Imin: Namanya Juga Usaha
Karena akan sulit menyatukan kepentingan partai-partai yang berbeda dalam satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku meminta nasihat Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla. Hal itu disampaikan usai Cak Imin sowan ke kediaman JK di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5).
"Yang pertama kita tanya sekaligus beliau, nasihatnya soal koalasi besar bagaimana?" ujar Cak Imin usai pertemuan yang berlangsung kurang lebih 90 menit itu.
Kemudian, JK memaparkan pandangan terkait rencana koalisi besar. Menurut politikus senior Golkar ini, koalisi besar sulit terwujud secara politik. Karena akan sulit menyatukan kepentingan partai-partai yang berbeda dalam satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Bahwa itu suatu ide wacana yang baik, tapi secara pelaksanaan politiknya sulit karena tidak mudah untuk dalam jumlah semuanya akan bersatu dalam satu calon," kata JK.
Terlebih, demokrasi tidak bisa dipaksakan agar hanya terwujud satu atau dua pasangan calon saja yang maju di Pilpres 2024.
"Dan ini namanya pemilu, kalau calonnya cuma 1 atau 2 itu tidak dibenarkan, dalam sejarah di Indonesia tidak pernah terjadi. Minimal 3. Demokrasi berjalan, tidak bisa dipaksakan. Kepentingannya berbeda-beda," ujar JK.
Cak Imin pun menimpali pernyataan JK. Menurut wakil ketua DPR RI, koalisi besar akan terus diupayakan terwujud meski terhalang kenyataan sulit secara politik seperti diungkapkan JK.
"Koalisi besar memang terus diusahakan, meskipun tidak mudah dan bahkan menurut pak JK sulit terjadi, tapi namannya juga usaha siapa tau gitu," ujarnya.
(mdk/ded)