Jokowi bagi tips ke Caleg Hanura agar menang di Pemilu 2019
Jokowi menceritakannya pengalamannya menang dua kali di Pemilihan Wali Kota Solo meski tak banyak dikenal orang.
Presiden Joko Widodo memberikan pembekalan terhadap ratusan Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Hanura. Di depan caleg Hanura, Jokowi memberikan masukan agar bisa merebut hati rakyat.
Jokowi menceritakannya pengalamannya menang dua kali di Pemilihan Wali Kota Solo meski tak banyak dikenal orang.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Mengapa Budi Arie menilai Jokowi pantas menjadi Wantimpres? Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun."Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63," kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
"Sebelum Pilkada tanya namanya Jokowi, ada yang kenal enggak? Saya jamin satupun enggak ada yang kenal. Dapet 37 persen, tapi yang penting menang karena enggak terkenal," kata Jokowi di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (7/11).
Setelah terpilih menjadi Wali Kota Solo, dia mengaku langsung membuat program kartu sehat, kartu pintar hingga membangun infrastruktur pasar dan jalan-jalan di kampung.
"Saat Pilkada kedua, saya sebenarnya sudah enggak mau tapi didesak-desak. Ya sudah tapi saya enggak mau keluar apa-apa, saya hanya dari pintu ke pintu menerangan kita sudah mengerjakan kartu sehat, kartu pintar, bangun jalan ini," ujarnya.
Sewaktu di Solo dulu, Jokowi juga sering melakukan kampanye dengan blusukan. Ketika blusukan, banyak warga yang ingin sekedar salaman sampai mengeluhkan nasib mereka.
Dari salaman, Jokowi mengaku bisa merasakan orang-orang yang bakal mendukungnya dan tidak.
"Pulang sambil nyalami, oh ini dukung, oh ini ragu-ragu. Besok saya datangin lagi, memang seperti itu ini pentingnya pintu ke pintu," ucapnya.
"Kita gunakan pendekatan dari pintu ke pintu menjelaskan untuk mencuri hati rakyat, setelah itu, kita (Pilkada kedua) mendapatkan 91 persen dari Pilkada Pertama 37 persen," sambungnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun memberikan pesan penyampaian pesan secara langsung ke masyarakat saat ini masih sangat relevan. Karena belum semua masyarakat terjangkau dengan media sosial seperti Facebook, Instagram dan lain-lainnya.
"Jadi kalau ini (tips pintu ke pintu) ada yang melanjutkan seperti itu dan tidak berhasil. Tolong nanti, pertemuan maju "pak enggak berhasil jurusnya" saya jamin, saya berani menjamin kalau itu dilakukan (menang)," jelasnya.
Baca juga:
Ma'ruf Amin dilaporkan terkait janji bagi-bagi tanah, ini tanggapan timses
Timses pastikan tak ada benturan kepentingan Yusril jadi advokat Jokowi dan HTI
Timses soal kasus iklan kampanye Jokowi-Ma'ruf disetop: Niat kami bukan kampanye
Alasan Gakkumdu hentikan kasus dugaan pelanggaran kampanye Jokowi-Ma'ruf
Tjahjo puji Yusril: Walau suka kritik pemerintah tapi punya idealisme dan objektif