Jokowi diimbau bisa pisahkan mana kawan dan lawan di politiknya
Hal ini terjadi lantaran dirinya dianggap terlena dengan dukungan 7 partai di pemerintahan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai melupakan keadaan politik di dalam negeri, karena fokus pada pembangunan yang dilakukannya.
Pengamat politik dari Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan, Jokowi harus belajar dari aksi demo pada 4 November 2016. Di mana dirinya harus bisa memisahkan mana yang menjadi rekan politiknya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
"Peristiwa 411 memberikan pelajaran kepada Presiden Jokowi, untuk lebih memisahkan siapa kawan dan lawan. Jangan Jangan yang berada di pihaknya saat ini hanya orang orang yang ingin memanfaatkan kekuasaannya," kata Ray di Jakarta, Minggu (20/11).
Oleh karenanya, kat dia, ada dua hal penting yang harus dilakukan oleh Jokowi, yaitu mengenal kawan dan lawan serta melakukan konsolidasi politik.
Jokowi sendiri, lanjut Ray, telah melakukan konsolidasi politik. Kini, dirinya tinggal memisahkan mana yang menjadi kawan dan lawan di dalam politiknya.
"Mengingat keberadaan koalisi partainya saat ini tidak begitu mendukung di berbagai aspek. Seperti peristiwa 411 tidak satu pun dari partai pendukung bernuansa Islam yang bergerak membantu presiden. Ini menjadi bahan pertimbangan bagi presiden," pungkasnya.