Jokowi Dinilai Lebih Cair ke Prabowo Ketimbang SBY
Dari situ, Nyarwi menarik kesimpulan, Jokowi lebih membutuhkan Gerindra di pemerintahan dibanding Demokrat. Sebab, ada perbedaan cara penyampaian saat Jokowi ditanyakan soal koalisi ke Prabowo dan SBY.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai lebih cair saat bertemu dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dibanding Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Secara bergantian, Prabowo dan SBY bertemu Jokowi di Istana Negara.
Pakar komunikasi politik UGM, Nyarwi Ahmad menilai, ekspresi Prabowo jauh lebih lepas ketimbang SBY yang terlihat kalem. Dari situ, Jokowi menjadi lebih cair dengan Prabowo.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
"Saya melihat yang menarik adalah ekspresi ketika baik Pak Prabowo, Pak SBY ketemu Pak Jokowi mungkin dengan style Pak SBY orang melihat gitu ya kalem, menahan diri, nah Pak Prabowo ekspresif, antusias," katanya saat diskusi 'dinamika politik jelang penyusunan kabinet' di Jakarta, Sabtu (12/10).
"Saya lihat cara Pak Jokowi setelah ketemu beliau untuk menyampaikan konferensi pers, ketika ketemu Pak SBY kan Pak Jokowi bilang ketika ditanya bagaimana Pak kalau (koalisi).. ya itu ditanyakan ke Pak SBY. Sementara dengan Pak Prabowo tidak, lebih cair gitu kan," tambahnya.
Dari situ, Nyarwi menarik kesimpulan, Jokowi lebih membutuhkan Gerindra di pemerintahan dibanding Demokrat. Sebab, ada perbedaan cara penyampaian saat Jokowi ditanyakan soal koalisi ke Prabowo dan SBY.
"Daya tarik Gerindra untuk penyusunan koalisi ini sangat tinggi artinya Gerindra dibutuhkan untuk memperkuat koalisi pemerintahan Pak Jokowi mendatang," jelasnya.
"Saya kok melihat daya tarik Demokrat ini masih belum terlalu kuat," tandas Nyarwi.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi kembali bertemu Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, kemarin, Jumat (11/10). Prabowo diundang ke Istana Negara untuk berbincang bersama sejumlah permasalahan negara yang tengah dihadapi.
Momen bersejarah ini kemudian ditutup dengan aksi berswafoto keduanya bersama belasan awal media yang meliput agenda tersebut.
Baca juga:
Gerindra Klaim Jokowi Tawari Kursi Menteri
NasDem Siap Tak Dapat Kursi Menteri di Kabinet Jilid II
Surya Paloh Legowo Gerindra Dapat Jatah Menteri di Kabinet Jilid II
Gerindra soal Kabinet Jilid II: Jika Berada di Koalisi Jangan Korupsi
Corat-coret Kabinet Jilid II, Jokowi Undang SBY dan Prabowo ke Istana