Jokowi Disebut Beri Sinyal Dukung Airlangga Kembali Pimpin Golkar
"Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi dan bersyukur atas perolehan Partai Golkar yang berada pada posisi kedua dalam raihan kursi di DPR RI dalam Pileg 2019 ini," ucap Ace
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dan pengurus DPP Partai Golkar beserta Para Ketua DPD Partai Golkar se-Indonesia diterima Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (1/7) kemarin.
Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan, pada pertemuan itu, Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Partai Golkar dalam memenangkan pasangan Pilpres Jokowi-Kiai Ma'ruf dalam Pilpres 2019 ini.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
"Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi dan bersyukur atas perolehan Partai Golkar yang berada pada posisi kedua dalam raihan kursi di DPR RI dalam Pileg 2019 ini," ucap Ace saat dikonfirmasi, Selasa (2/7).
Dia menuturkan, Jokowi menyampaikan juga peran penting Partai Golkar dalam percaturan politik nasional. Partai Golkar memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas politik nasional.
"Oleh karena itu, Presiden Jokowi berpesan agar Partai Golkar menjaga soliditas Partai untuk mengawal kepemimpinan nasional dan menjaga stabilitas politik nasional," jelas Ace.
Terkait konsolidasi internal Partai Golkar, lanjutnya, Jokowi berpesan untuk memperkuat kepemimpinan yang sekarang.
"Saya menangkap kuat dari pesan Pak Jokowi tentang memperkuat kepemimpinan yang sekarang ini sebagai isyarat bahwa kepemimpinan Pak Airlangga Hartarto agar terus dilanjutkan," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Baca juga:
Ormas MKGR Isyaratkan Dukung Airlangga jadi Ketum di Munas Golkar
Dedi Mulyadi Sebut Jokowi Mewanti-Wanti Golkar Jangan Terpecah
Ajak DPD I ke Istana, Airlangga Sebut Jokowi Minta Golkar Diperkuat
DPD Golkar Riau Lihat Ada Main Mata dalam Perebutan Kursi Ketua Umum
Tanggapi Rizal Mallarangeng, Golkar Kepri Sebut Dukungan ke Bamsoet Suara Arus Bawah