Jokowi Janjikan Kartu Prakerja, Kubu Prabowo Siapkan Program Tandingan
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengomentari program kartu prakerja capres petahana Joko Widodo atau Jokowi. Poyuono mempertanyakan tempat pelatihan kerja yang akan digunakan untuk masyarakat. Menurutnya, pemerintah tak punya fasilitas yang tepat untuk melatih masyarakat dari program itu.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengomentari program kartu prakerja capres petahana Joko Widodo atau Jokowi. Poyuono mempertanyakan tempat pelatihan kerja yang akan digunakan untuk masyarakat. Menurutnya, pemerintah tak punya fasilitas yang tepat untuk melatih masyarakat dari program itu.
"Pelatihan kerja di dalam negerinya di mana Kangmas Joko Widodo? Wong balai latihan kerja milik Depnaker yang selama ini saja banyak yang enggak berfungsi kok, karena enggak ada instrukturnya dan alat-alat pelatihannya," kata Poyuono kepada merdeka.com, Rabu, (6/3).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
"Jangan bikin janji program yang tidak ada sarana dan prasarana yang bisa menunjang Kangmas, kasihan rakyat nanti," sambungnya.
Poyuono pun menawarkan terobosan Prabowo-Sandi untuk menyiapkan lulusan SMA/STM, Politeknik dan universitas yang masuk dunia kerja. Salah satunya, mengajak dunia usaha bersama-sama menyiapkan angkatan kerja baru yang siap kerja dan punya kemampuan. Sehingga tak mesti menunggu mendapat pekerjaan.
Kemudian, Prabowo-Sandi akan mengajak perusahaan-perusahaan besar menggunakan dana CSR guna membangun tempat pelatihan bagi angkatan kerja baru yang menghasilkan tenaga kerja siap pakai. Perusahaan besar itu akan diajak bekerja sama dengan Departemen Tenaga Kerja untuk anggaran dan sertifikasi bagi angkatan kerja baru yang sudah dilatih.
"Untuk merangsang perusahaan perusahaan yang berpartisipasi dalam training center untuk angkatan kerja baru akan kita berikan diskon pembayaran pajak atau semacam tax holiday bagi perusahaannya," terang Poyuono.
Sementara, untuk pelatih tenaga kerja, Prabowo-Sandi akan menyiapkan dari perusahaan-perusahaan yang mendirikan tempat pelatihan kerja. Poyuono menjelaskan, Prabowo-Sandi akan menarik karyawan yang memasuki masa pensiun dari perusahaan tersebut dan akan digaji oleh pemerintah.
"Sehingga antara kebutuhan skill pekerja dan kebutuhan penggunaan pekerja di perusahaan matching dan para lulusan langsung kerja enggak usaha nunggu nunggu ada kerjaan ya," ucapnya.
Poyuono mencontohkan perusahaan di sektor perkebunan sawit di Sumatera, Kalimantan dan lain lain. Perusahaan sawit tersebut diwajibkan mengeluarkan dana CSR. Dia mengatakan, dari dana tersebut bisa dimanfaatkan bangun tempat pelatihan bagi angkatan kerja baru yang ingin bekerja di sektor Industri sawit.
"Yang pasti instruktur nya diambil dari perusahaan perkebunan sawit dan angkatan kerja baru yang ikut program di training center mendapatkan uang saku yang akan dibiayai oleh pemerintah selama training. Jadi antara pendidikan atau pelatihan kerja langsung di tempat di mana para peserta training akan bekerja," jelasnya.
Selain itu, Poyuono angkat bicara tentang pengangguran yang akan digaji dari kartu pra-kerja sembari mengikuti pelatihan dan menunggu mendapat pekerjaan. Dia menjelaskan, yang digaji andalan lulusan SMA, D3 serta S1. Sementara lulusan SD dan SMP tidak mendapat gaji.
"Jadi di rakyat jangan ketipu, lah kalau rakyat yang cuma lulusan SD dan SMP yang sudah masuk usia kerja apa solusinya kan enggak punya solusi Joko Widodo. Sedangkan yang lulusan SD dan SMP lebih banyak jumlahnya," ujarnya.
Poyuono melanjutkan, untuk lulusan SD dan SMP juga akan diberi pelatihan untuk kemampuan kerja dan berwiraswasta dengan mengaktifkan dan memperbarui BLK (Balai Latihan Kerja).
"Dan kerja sama bangun training center dengan Industri yang berbasis labor massive yang tidak terlalu butuh skill misalnya Industri konveksi, tekstil dan lain lain," kata Poyuono.
"Misalnya kalau Lulusan SD Dan SMP Kita arahkan untuk pelatihan kerja dengan skill yang dibutuhkan oleh sektor Industri yang labor massive," sambungnya.
Kemudian, jika tamatan SD dan SMP tersebut ingin berwiraswasta, Prabowo-Sandi akan memberikan pelatihan wiraswasta dan menyiapkan kredit pinjaman untuk wiraswasta dengan bunga ekonomis.
"Misalnya masyarakat lulusan SD, SMP yang mau wiraswasta jadi tukang nasi goreng ya kita kasih pelatihannya dan modal pinjaman," pungkasnya.
(mdk/bal)