Jokowi soal jabatan menteri: Final terakhir di saya
Jokowi juga tak menutup posisi menteri bakal diisi kader parpol.
Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) tidak menutup kemungkinan untuk memasukkan petinggi partai politik dalam susunan kabinetnya. Namun itu tidak langsung saja, melainkan ada kriteria yang harus dipenuhi oleh mereka terlebih dahulu.
Jokowi mengatakan ada beberapa kriteria yang akan diterapkan untuk semua menteri pendukungnya. Adapun beberapa kriteria tersebut adalah memiliki kepemimpinan yang kuat, profesional dan berintegritas.
"Profesional itu bisa dari partai bisa juga tidak. Siapa bilang orang-orang partai politik tidak ada yang profesional?," kata Jokowi di Pasar Klitikan Notoharjo, Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (26/7).
Jokowi memberi penekanan, kalau Kementerian Pertanian dan Kementerian ESDM merupakan pos yang bakal diisi oleh sosok yang benar-benar memiliki kepemimpinan yang kuat dan profesional, di samping memahami serta menguasai benar persoalan pangan dan energi. Khusus ESDM dirinya ingin memberantas mafia migas.
"Sudah saya sampaikan tempat-tempat fokus kita, Kementerian Pertanian mengenai swasembada pangan misalnya harus dipegang oleh orang yang benar-benar memiliki kepemimpinan yang kuat. Mengenai energi, Kementerian ESDM, mafianya banyak. Saya bicara terus terang saja jadi kepemimpinannya dulu," jelasnya.
Jokowi mengaku menerima banyak aspirasi atau titipan mengenai sosok-sosok yang dianggap potensial untuk menjabat sebagai menteri. Dia juga telah membentuk tim untuk memburu dan menyaring sosok-sosok yang dianggap mumpuni.
Namun demikian, Jokowi memberi penegasan kalau sejauh ini dirinya bersama dengan parpol-parpol koalisi pendukungnya belum membahas posisi di kabinet. Jokowi juga memberi penekanan kalau dia bersama Jusuf Kalla (JK) merupakan orang terakhir yang memberi penilaian kelayakan sosok terpilih sebagai menteri. "Final terakhir di saya," kata Jokowi.