Jokowi: Strategi pileg dan pilpres berbeda

Mulai pekan depan, PDIP langsung tancap gas untuk persiapan pilpres.

Capres dari PDIP, Joko Widodo (Jokowi) telah menyiapkan strategi khusus menghadapi Pilpres mendatang. Menurutnya, strategi pada Pileg dan Pilpres akan berbeda.

"Strategi pileg dan pilpres akan berbeda. Karena yang bersaing di capres adalah bisa tiga calon, dua calon atau berapa. Jumlah pertarungannya berbeda," kata Jokowi di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4).

Ia menambahkan, pembahasan mengenai rencana ini akan segera dilakukan dalam waktu dekat. "Minggu depan, mesin panas akan bergerak," tutupnya.

Dalam hitung cepat, perolehan suara PDIP ada di kisaran 19 persen. Ia yakin, suara pileg dan pilpres akan berbeda.

"Bahwa ini (pileg) yang bertarung di akar rumput 6.600 pertarungan di bawah. Mesinnya bergerak di bawah. Hasilnya seperti yang kita lihat sekarang ini, hasilnya seperti yang diberikan masyarakat," jelasnya.

Sedangkan menurut penilaian peneliti senior Indikator Politik Indonesia Kuskridho Ambardi, efek Jokowi mampu mengerek suara PDIP. Ia yakin, angka 19.5 persen itu masih bisa meningkat.

"Hasil quick count itu kan margin of error-nya bisa 1,2 persen, itu artinya perolehan suara PDIP bisa lebih dari 19,5 persen," ujar Ambardi.

Jika perolehan PDIP tetap di bawah 20 persen, partai tersebut wajib berkoalisi jika tetap ingin mengajukan Jokowi sebagai capres. Dan partai yang memungkinkan diajak berkoalisi adalah partai Islam seperti PPP dan PKB.

"Karena tidak mungkinkan PDIP berkoalisi dengan Gerindra, karena Gerindra sudah punya capres sendiri, meski faham mereka sama, yakni nasionalis," ujarnya.

Baca juga:
5 Alasan efek Jokowi tak berpengaruh di pemilu legislatif 2014
Jokowi: Platform PDIP dan Golkar sama
PDIP siapkan koalisi gotong royong
5 Langkah Jokowi setelah quick count PDIP tak sesuai harapan
Ini hasil evaluasi PDIP terhadap perolehan suara pemilu