BPN Prabowo Pertimbangkan Buka Markas di Solo Dekat Rumah Jokowi
Apalagi, kata Ferry, peserta reuni akbar 212 banyak yang berasal Jawa Tengah.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi berencana membuka markas di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono memaparkan alasan membuka markas di wilayah tersebut.
"Pertama provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang pemilihnya besar, kemudian kedua kalau melihat Pilpres 2014 itu pasangan Prabowo-Hatta kan kalah banyak disana, ketiga provinsi Jawa Tengah memiliki tingkat keunikan dan tingkat kesulitan tersendiri," kata Ferry saat dihubungi merdeka.com, Selasa (11/12).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Apa yang di lakukan Prabowo saat mendampingi Jokowi dalam rapat? Ini setiap rapat ada rapat internal rapat-rapat terbatas, Pak Prabowo selalu mendampingi pak Presiden," kata Budi, saat diwawancarai kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
Atas dasar pertimbangan itu, kata Ferry, provinsi Jawa Tengah bisa menjadi tempat potensial untuk aktivitas Prabowo-Sandi maupun para relawan. Pembukaan markas juga dari pertimbangan beberapa pimpinan BPN yang berasal dari Jateng.
"Saya sendiri juga kebetulan di Jawa Tengah sama Pak Sudirman Said menjadi calon legislatif Partai Gerindra di Provinsi Jawa Tengah. Saya sendiri juga banyak mengadakan kegiatan di Jawa Tengah," tuturnya.
Meski demikian, dibangunnya markas BPN di Jateng belum diputuskan secara resmi dan masih tahap perencanaan. Namun, kata Ferry, ada beberapa tempat yang sudah dibidik. Salah satunya kota Solo dengan sejumlah pertimbangan.
"Mungkin kota Solo menjadi salah satu tempat untuk badan pemenangan nasional di sana. Dan buka posko deket rumah Pak Jokowi malah," ucap Ferry.
"Kalau posko hampir semua provinsi ada, ini badan pemenangan nasional. Jadi berkantor semua di Jawa Tengah," tambahnya.
Politikus Gerindra itu menambahkan, suara Prabowo di Jateng saat ini sudah berubah dan tidak kalah telak seperti hasil Pilpres 2014. Kemudian, hasil Pilgub 2018 antara Ganjar Pranowo dan Sudirman Said juga tak terpaut jauh. Maka dari itu, Ferry yakin, mitos Jawa Tengah sebagai 'kandang banteng' bisa terpatahkan.
"Kecuali kalau Ganjar Pranowo menangnya 70 sampai 80 persen itu baru disebut kandang banteng, tapi kalo ini kan tidak menangnya tipis. Pertimbangannya salah satunya adalah referensi tentang Pilpres 2014, kemudian juga Pilgub 2018. Jadi sebenarnya bukan kandang Banteng," tuturnya.
Apalagi, kata Ferry, peserta reuni akbar 212 banyak yang berasal Jawa Tengah. "Jadi banyak rakyat Jawa Tengah yang ingin perubahan juga," tukasnya.
Soal target, Ferry tak mau muluk-muluk. Namun, pihaknya bakal berusaha maksimal supaya hasil Pilpres Prabowo di Jateng tidak tertinggal jauh oleh Jokowi.
"Kami juga harus menyadari bahwa kita punya target realistis minimal kita bisa memperkecil ya terpaut sedikit lah bisa mengimbangi Pak Jokowi, syukur kalau bisa menang," ucap Ferry.
Lebih jauh, Ferry menanggapi santai bila PDI Perjuangan tetap memasang target tinggi untuk kemenangan Jokowi di Jateng. Dirinya tetap berpegang pada hasil Pilgub Jateng lalu dan perkembangan politik yang sudah berubah.
"Ah dari dulu juga waktu Pilgub ngomongnya 80%, buktinya 50 sekian persen. Jadi karena memang Pilpres nya cuma dua pasang. Jadi Jawa tengah menjadi salah satu provinsi di pulau jawa yang penting selain Jawa Timur, Jawa Barat," kata Ferry.
"Tapi pertimbangan kami di Solo karena kami bisa juga membantu pergerakan yang di Jawa Timur dan juga sebagainya. Ini penting untuk memenangkan suara di provinsi Jawa Tengah," pungkasnya.
Baca juga:
Ketum PPP Nilai Pemindahan Posko Prabowo-Sandi Hanya Gimik Untuk Ganggu Konsentrasi
DPW PAN Kalsel Dukung Jokowi-Ma'ruf, PKB Ucapkan Selamat Datang
Ini Penjelasan Sandiaga Soal Pembangunan Infrastruktur Tanpa Utang
Membedah Hasil Survei Internal Jokowi dan Prabowo
Ajak Warga Hadiri Kampanye Sandiaga, Kades Sampangagung Dituntut 6 Bulan Bui