Jusuf Kalla akan Bertemu Megawati, Idrus Marham Ingatkan Tak Bawa Nama Golkar
Jusuf Kalla berencana untuk bertemu Megawati. Pertemuan itu akan turut membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Idrus Marham mempertanyakan kapasitas Jusuf Kalla yang akan bertemu Megawati.
- Bertemu Jusuf Kalla, Bamsoet Tegaskan Tidak Membahas Soal Munas Golkar
- Jusuf Kalla Ogah Tanggapi Wacana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Saja
- Kelakar Jusuf Kalla soal Rencana Bertemu Megawati: Kami Selalu Bertemu di Hati
- JK Soal Rencana Hak Angket Kecurangan Pemilu: Jalani Saja, Tergugat Tidak Usah Khawatir
Jusuf Kalla akan Bertemu Megawati, Idrus Marham Ingatkan Tak Bawa Nama Golkar
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla berencana untuk bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pertemuan itu akan turut membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Politikus Partai Golkar Idrus Marham mempertanyakan kapasitas Jusuf Kalla yang akan bertemu Megawati. Dia menilai, pertemuan itu tak etis dilakukan tanpa mandat dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Diketahui, Jusuf Kalla selama ini tergabung dalam Partai Golkar. Hanya saja, dia memilih mendukung pasangan nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024.
Sementara Partai Golkar menjadi pendukung pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Kalau misalkan ketemu sebagai tokoh nasional itu saya kira itu sebuah keniscayaan. Kita dorong,” kata Idrus di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/2).
“Tetapi kemarin ada yang nanya ke saya, ‘bagaimana misal kalau JK ketemu atas nama Golkar?’ saya katakan dalam kapasitas apa JK ketemu dengan atas nama Golkar? Dalam kapasitas apa JK bicara atas nama Golkar,” sambungnya.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu menyatakan, JK tak bisa sembarangan mengklaim dirinya adalah perwakilan Partai Golkar.
“Terkecuali ada mandat dari ketua umum. Kalau tidak ada mandat maka sangat tidak etis,” tegasnya.
Kendati demikian, Idrus yakin JK tahu soal etis atau tidak etis. Sehingga, pertemuan tersebut diyakini tak akan membawa nama partai.
“Tidak mungkin JK melakukan itu. Tetapi saya kalau ditanya begitu (JK bertemu dalam kapasitas sebagai politikus Partai Golkar), ya jawabannya begitu. Siapa pun yang berbuat di luar posisi dan ada target-target tertentu, saya kira itu tidak etis,”
ujarnya.
merdeka.com
Diberitakan sebelumnya, kabar Megawati bakal bertemu JK terdengar setelah Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh ke Istana Merdeka, Jakarta dan berbicara secara tertutup dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hanya saja, belum diketahui kapan waktu pasti JK bertemu Megawati.
Sementara itu, politikus PDIP Adian Napitupulu mengatakan, pertemuan antara Megawati dengan JK bakal terjadi. Dia minta semua pihak menunggu waktu pastinya.
“Kita dengar saja, kita ikuti,” kata Adian.
Namun, belum dirinci oleh Adian soal apa yang akan dibahas Megawati dan JK.
“Pasti terjadi lah,” tegasnya.