Usai JK bertemu Puan, Mekeng sebut Golkar Makin Mendekat ke PDIP
Mekeng mengatakan dalam dinamika politik apapun bisa terjadi, termasuk Partai Golkar akhirnya merapat ke PDIP.
Golkar masih berada di koalisi Prabowo.
Usai JK bertemu Puan, Mekeng sebut Golkar Makin Mendekat ke PDIP
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani bertemu dengan politikus senior Partai Golkar Jusuf Kalla pada Rabu (4/10) di Jalan Brawijaya VI, Jakarta Selatan.Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Marcus Mekeng menilai, sah-sah saja jika pertemuan antara Puan dan JK untuk menggabungkan Partai Golkar dan PDIP di Pilpres 2024.
"Ini silaturahmi sesama insan politik, bahwa itu ada niatan untuk menggabungkan ya sah-sah saja," kata Mekeng, saat dihubungi merdeka.com, Senin (9/10).
Diketahui, Partai Golkar saat ini berkoalisi dengan Partai Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat dalam koalisi Indonesia Maju (KIM) mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiato sebagai capres 2024.
Mekeng pun mengatakan, bahwa dalam dinamika politik apapun bisa terjadi, termasuk Partai Golkar akhirnya merapat ke PDIP.
Terlebih, kata Mekeng, saat ini koalisi yang terbentuk untuk mengusung capres-cawapres belum didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Dalam politik apapun bisa terjadi selama belum ada penetapan resmi atau pendaftaran dari masing-masing koalisi,"
ujar dia.
Kendati demikian, dia menegaskan, perihal keputusan langkah politik partai berlambang pohon beringin itu akan disampaikan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Namun tentunya sekarang yang mempunyai wewenang bicara tentang hal tersebut ada di Pak Airlangga," imbuh Mekeng.
Puan menyambangi kediaman Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla. Dalam pertemuan itu, Puan mengenakan baju batik berkelir kuning, warna khas Partai Golkar.
Saat ditanya apakah pertemuan dirinya dengan JK serta pemilihan baju warna kuning merupakan tanda-tanda bahwa Partai Golkar akan mendukung Ganjar, Puan tak membantah.
Namun, dia meminta awak media untuk menanyakan hal tersebut kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saja.
"Tanda-tanda mungkin ya. Itu (wacana Golkar dukung Ganjar) tanya ke Mas Airlangga ketua umumnya, bukan saya yang harus menjawab," kata Puan, usai bertemu JK.