Kabinet Periode Dua, Jokowi Cari Menteri yang Mampu Eksekusi Program
Kabinet Periode Dua, Jokowi Cari Menteri yang Mampu Eksekusi Program. Jokowi menggambarkan, nantinya menteri Kabinet Kerja II diisi sosok yang mampu mengeksekusi program kerja pemerintah.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sedang mempersiapkan komposisi Kabinet Kerja II. Ini dilakukan setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil perolehan suara pemilihan presiden 2019.
Dalam penetapannya, KPU menyatakan pasangan Jokowi-Ma-ruf Amin meraih 85.607.362 atau 55,50 persen dari total suara sah nasional. Sedangkan sang rival, Prabowo Subianto- Sandiaga Uno hanya mendulang 68.650.239 atau 44,50 persen dari total suara sah nasional. Ini menunjukkan, Jokowi-Ma-ruf unggul jauh atas Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
Jokowi menggambarkan, nantinya menteri Kabinet Kerja II diisi sosok yang mampu mengeksekusi program kerja pemerintah.
"Sudah saya sampaikan bolak-balik, mampu mengeksekusi dari program-program yang ada, kemampuan eksekutor itu yang paling penting," ungkapnya di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Minggu (26/5).
Selain mampu mengeksekusi program kerja, menteri Kabinet Kerja II harus memiliki keahlian manajerial yang baik. Berbekal keahlian manajerial, Jokowi yakin Kabinet Kerja II bisa mengatasi persoalan baik di tingkat nasional maupun regional.
"Yang lain-lain memiliki integritas, memiliki kapabilitas. Tetapi yang paling penting adalah mampu mengeksekusi, memiliki kemampuan manajerial yang baik, dua hal yang penting itu," ujarnya.
Mengenai peluang anak muda masuk Kabinet Kerja II, Jokowi enggan berkomentar banyak. Dia hanya menyebut Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Bahlil Lahadalia sangat cocok menjadi menteri Kabinet Kerja.
"Bukan potensi lagi, sangat berpotensi," ucap dia.
Ada dua pertimbangan Jokowi sehingga memungkinkan Bahlil Lahadalia menjadi salah satu menteri Kabinet Kerja. Pertama, memiliki kemampuan manajerial yang baik. Kedua bisa mengeksekusi program kerja.
Jokowi membantah anggapan Bahlil Lahadalia berpeluang masuk Kabinet Kerja karena telah bergabung ke tim sukses (timses) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu.
"Enggak sekali lagi enggak. Sekali lagi kemampuan mengeksekusi, kemampuan manajerial," pungkasnya.
Baca juga:
Jokowi Nilai Ketum Hipmi Bahlil Lahadalia Cocok Jadi Menteri
Jokowi soal BW Bilang Rezim Korup: Jangan Senang Merendahkan, Enggak Baik
Bukber HIPMI, Jokowi Hadiri Undangan, Sandiaga Tak Datang
Uni Eropa Sampaikan Ucapan Selamat Kepada Presiden Jokowi
Jokowi Temui Pedagang yang Jadi Korban Penjarahan
Polisi Tangkap Satu Pria yang Ancam Bunuh Jokowi dan Wiranto