Kader Demokrat Diajak Temui Moeldoko Dijanjikan Dana Bencana, Tapi Malah Bahas Capres
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyebut apa yang di utarakan Moeldoko bertentangan dengan fakta yang dia dapatkan.
Partai Demokrat merespons pernyataan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang membantah segala tuduhan tentang isu kudeta Demokrat. Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyebut apa yang disampaikan Moeldoko bertentangan dengan fakta yang dia dapatkan.
"Kami mendapatkan banyak sekali pertanyaan tentang bahasa tubuh beliau yang tidak bisa menyembunyikan kegelisahan dan isi pernyataan beliau yang kontradiktif. Apa yang beliau sampaikan juga bertentangan dengan keterangan saksi-saksi kami yang menghadiri pertemuan serta fakta pengakuan yang kami dapatkan," katanya, Kamis (4/2).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Bagaimana Demokrat akan membantu kemenangan Prabowo? Kita harap nanti kalau Partai Demokrat sudah menyatakan secara resmi, itu juga akan tentu memberikan masukan-masukan melalui kader-kader atau putra putri terbaik untuk dipersatu di tim pemenangan," kata Budi.
-
Bagaimana Partai Demokrat menentukan arah politiknya? "Setelah itu mungkin ke depannya baru lah akan diputuskan berdasarkan harapan masyarakat pro perubahan, pro perbaikan, yang telah meletakkan aspirasi dan harapannya kepada Demokrat selama ini,"
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
Contohnya, kata Zaky, dalam penjelasan tanggal 1 Februari, Moeldoko mengakui bertemu dengan sejumlah kader Demokrat di rumahnya untuk mendengarkan curhat. Tetapi, pada jumpa pers tanggal 3 Februari, Moeldoko mengaku pergi ke hotel untuk menemui mereka.
"Artinya, ada upaya untuk menyisihkan waktu dan energi di antara kesibukan sebagai Kepala Kantor Staf Presiden untuk menemui kader-kader Partai Demokrat, yang berada di luar lingkup tanggung jawabnya," ucapnya.
Dia mengungkapkan, para kader Demokrat awalnya dibujuk bertemu Moeldoko untuk mendapat dana alokasi bencana. Namun, saat bertemu malah diajaki bicara Kongres Luar Biasa (KLB) dan pencapresan 2024.
"Para kader yang ditemui ini, dibujuk datang dengan janji untuk mendapat alokasi dana tanggap bencana alam di daerah masing-masing. Mereka datang dengan prasangka baik, untuk menghormati undangan, tetapi malah diajak bicara soal KLB dan pencapresan 2024," ungkapnya.
"Mereka tidak curhat. Inilah yang membuat mereka kemudian melaporkan pertemuan ini pada DPP. Mereka kader-kader yang setia pada hasil Kongres ke-5 Partai Demokrat Tahun 2020," pungkasnya.
Baca juga:
Demokrat: AHY Tidak Pernah Sebut Nama Moeldoko Saat Ungkap Isu Kudeta Partai
Demokrat Diterpa Isu Kudeta, Pengurus DPD DIY Kompak Dukung AHY
Moeldoko Klaim Tak Pernah Bicara dengan Jokowi Soal Isu Kudeta Demokrat
Moeldoko Minta AHY Tak Berlebihan Merespons Pertemuannya dengan Kader Demokrat
Moeldoko soal Pencalonan 2024: Kalau yang Mengorbitkan di Sana ya Alhamdullilah
Moeldoko Akui Bertemu Kader Demokrat di Hotel: Apa yang Salah, Hak Gue!