Kader muda Golkar minta Setnov tiru Akbar Tanjung
Doli menyoroti soal banyaknya kader partai berlambang beringin itu, termasuk Novanto yang diduga terlibat kasus korupsi. Masalah ini pun bertentangan dengan rekomendasi Munaslub 2016 dimana Golkar harus menjadi pelopor pemberantasan korupsi.
Kader muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, terpilihnya Setya Novanto menjadi Ketua Umum karena peran dari manuver politik uang. Hal itu nampak saat Novanto melakukan kunjungan dalam rangka konsolidasi partai di daerah-daerah.
Doli mengungkapkan, berita yang diangkat dari kunjungan Novanto itu justru lebih menonjolkan materi yang dimilikinya bukan kegiatan konsolidasi. Semisal, upacara penyucian jet pribadi Novanto secara adat Bali atau dikenal dengan sebutan upacara melaspas di Bandara Ngurah Rai Bali.
"Makanya betul Novanto mengikuti Pak Akbar, setiap hari keliling ke daerah, tapi bentuknya charity. Tapi yang terungkap apa? Bukan konsolidasi kader. Tapi yang terungkap adalah mandi-mandi pesawat Boeing yang sekian ratus miliar itu," katanya di Hotel Puri Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (21/5).
Tak hanya itu, Doli menyoroti soal banyaknya kader partai berlambang beringin itu, termasuk Novanto yang diduga terlibat kasus korupsi. Masalah ini pun bertentangan dengan rekomendasi Munaslub 2016 dimana Golkar harus menjadi pelopor pemberantasan korupsi.
"Padahal salah satu rekomendasi kuat di munaslub kemarin Golkar harus menjadi garda depan pemberantasan korupsi. Bahkan ada pakta integritas bagi pengurus DPP. Kalau saya bilang dia tidak bisa diberhentikan. Ya pemimpin utamanya saja bermasalah," tegasnya.
Sejak Novanto dan sejumlah kader diduga terlibat korupsi, kata dia, internal Golkar mulai 'goyang'. DPP Partai Golkar dinilai mulai memperlihatkan kepanikan lewat manuver politiknya. Doli menilai dugaan keterlibatan kader Golkar dalam pusaran korupsi menimbulkan citra buruk.
"Belum lagi langkah internal, langkah-langkah politik yang dilakukan Golkar sekarang ini menunjukan dirinya panik dan tidak solid. Memang pasca munas aman-aman saja. Tapi begitu 9 Maret nama Setnov disebut dalam sidang, itu sudah mulai goyang. Kalau bagi saya, disitu lah dimulai argo pencitraan negatif Golkar," ujarnya.
Kepanikan Partai Golkar itu bertambah dengan kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI Jakarta. Pihaknya melihat dukungan kepada mantan Bupati Belitung Timur itu syarat dengan kepentingan politik.
"Kemudian tambah panik lagi ketika dukung Ahok dan kalah. Waktu itu kami sudah katakan bahwa prosesnya saja terlalu buru-buru dan kelihatan kepentingan beberapa orang saja. Dukungan itu sangat bertentangan dengan karakteristik Golkar yang nasionalis religius, dan akhirnya terbukti kalah," tutur Doli.
Upaya untuk mengamankan kader Golkar dari jerat korupsi pun tak berhenti. Doli menyebut salah satu cara lain yang dilakukan adalah mengirim nota protes kepada Presiden Joko Widodo atas pencekalan Novanto oleh Dirjen Imigrasi. Pencekalan itu berkaitan dengan proses penyelidikan kasus e-KTP.
"Maka keluar lah nota dari fraksi Golkar ke pimpinan DPR untuk minta Pak Jokowi cabut cekalnya (Novanto). Ada juga kemudian tidak bisa dipungkiri kemudian fraksi Golkar juga meminta direvisi UU KPK. Bahkan kemarin ada juga mendorong utama hak angket untuk KPK," ungkap Doli.
Dia menyimpulkan dukungan Golkar dan Jokowi memiliki maksud tertentu. Sebab, pemerintahan Jokowi-JK telah berkomitmen berperang melawan korupsi.
"Jadi ini sudah kemana dan menurut saya itu sudah tidak lagi sesuai dengan hakikat bentuk dukungan kepada Pak Jokowi. Karena Jokowi-JK kan dari awal dengan tegas bilang memberantas korupsi. Jadi apa yang dilakukan oleh kepemimpinan Golkar sekarang bertentangan dengan gerakan melawan korupsi yang menjadi bagian kampanye Jokowi," sambungnya.
Doli mengingatkan Presiden Jokowi untuk segera menentukan nasib Novanto terkait dugaan keterlibatannya dalam megakorupsi e-KTP. Pasalnya, dia menduga peluang Novanto untuk lolos dari kasus tersebut sangat kecil.
"Saya ingatkan, Pak Jokowi, kalau Pak Jokowi memang betul-betul ingin mendapat dukungan penuh dari Golkar dan menjadi kendaraan utama di 2019, ya mari dijaga juga Golkarnya. Dijaga dari apa? Segera tentukan nasib Pak Novanto ini. Kalau memang secara konstruksi hukum sudah susah dinyatakan tidak terlibat," pungkasnya.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
Baca juga:
Kader muda Golkar beberkan 4 'dosa' dari kepemimpinan Setya Novanto
Luhut: Elite Partai Golkar harus kompak dan terus bersatu
Partai Golkar dinilai makin tersandera faktor eksternal
Yorrys akui Golkar di bawah Setnov sulit konsolidasikan kader
Suara sumbang kepemimpinan Setya Novanto