Kader NU diminta kompak dukung satu cagub Jatim, ini reaksi Khofifah
Khofifah menegaskan setiap orang berhak menentukan siapa yang akan didukung.
Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menanggapi munculnya suara yang meminta agar kader NU kompak di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018. Khofifah pun mengajak untuk belajar sejarah perjalanan NU terkait partai politik.
"Dulu NU itu terafeliasi, berfusi di PPP setelah Partai NU Tahun 1973, diminta berfusi. Semua partai diminta berusia dan NU kan ke PPP. Kalau harus satu (calon) kenapa (saat itu) bikin PKB?" kata Khofifah di Batu, Jawa Timur, Sabtu (5/8).
Apabila harus satu calon, lanjut dia, bukankah selama ini NU menjadi pioner demokratisasi dengan banyak kader yang aktif di sejumlah partai politik. Mereka tentunya memiliki hak yang sama berpartisipasi dalam kontes demokrasi.
"Kader NU yang di Golkar bagaimana? Kader NU yang di NasDem bagaimana? Kader NU yang di PDIP bagaimana? Mbok kita ini kakinya nginjak di bumi lah. Kita jangan melayang di awang-awang lah. Kalau kita menginjak di bumi, kita bisa lebih realitas," urainya.
"Apa kata Mas Nusron yang juga di PBNU, mantan Ketua Umum di Ansor. Beliau kan juga di Partai Golkar. Ya artinya seperti itulah demokratisasi," katanya.
Sebelumnya muncul harapan dari Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar agar calon dari NU cukup satu saja di Pilgub Jatim. Sehingga bisa satu suara dan mempermudah untuk proses kemenangannya. PKB sendiri menjatuhkan dukungan kepada Saifullah Yusuf, yang saat ini menjabat wakil gubernur Jawa Timur.
Khofifah sendiri yang masih menjabat sebagai Menteri Sosial hampir dipastikan maju dalam Pilgub Jatim. Ia mengaku sedang menyamakan frekuensi, setelah tahapan cek sound berhasil dilaluinya.
"Dulu saya bilang saya masih cek sound. Juli, saya bilang sudah selesai cek sound. Saya sekarang sedang menyamakan frekuensi," kata Khofifah.
Ibaratnya Ibarat sebuah orkestra, kata Khofifah, suara orang muda beda dengan suara senior. Suara profesional berbeda dengan suara ormas atau pesantren. Laki-laki dan perempuan pun berbeda memberikan tanggapan.
"Inilah yang dinamakan frekuensi," tegasnya.
Khofifah mengaku butuh proses, dan tidak mau terburu-buru. Karena proses pendaftaran calon pun baru akan dibuka Desember mendatang. Pihaknya masih punya waktu untuk persiapan dan berproses.
"Kita punya waktu untuk berproses," katanya.
Baca juga:
Menebak peta politik di Pilgub Jawa Timur
Khofifah klaim ada partai siap dukung tanpa syarat di Pilgub Jatim
Khofifah salah satu cagub Jatim yang direkomendasikan DPD Gerindra
Golkar siapkan Misbakhun dan Adies Kadir jadi Cawagub Jatim
PKB sebut rekomendasi Gus Ipul untuk Pilgub Jatim di tangan Cak Imin
-
Bagaimana Khofifah Indar Parawansa mendapatkan dukungan? Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak. Pasangan ini memperoleh dukungan dari 15 partai politik, termasuk partai parlemen maupun non-parlemen.
-
Siapa saja yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? PAN, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
-
Kapan Khofifah memutuskan untuk ikut Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Apa yang akan dilakukan Khofifah di Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Apa yang Gubernur Khofifah temukan di Kampung Coklat Blitar? "Ada yang pernah mencoba?Buah yang masih langka di Jatim ini namanya Black Sapote (kesemak hitam). Buah Langka Asal Mexico yang rasanya seperti puding cokelat. Pagi ini saya baru pertama kali lihat pohonnya dan diizinkan pemiliknya untuk petik beberapa buah," terang Gubernur Jatim Khofifah indar Parawansa, Minggu (25/6/2023). (Foto: Instagram @khofifah.ip).
-
Kapan Dewi Khotijah dibunuh? Saat ia sedang salat, para punggawa kerajaan menyerangnya dengan tombak dan keris.