'Kalau Prabowo-Hatta merasa menang ngapain minta ditunda?'
"Logika tidak nyambung. Jangan-jangan memang benar lagi panik lihat hasil real count KPU," ujar Ari.
Permintaan kubu Prabowo-Hatta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunda penetapan dan pengumuman hasil penghitungan dan rekapitulasi suara nasional Pilpres 2014 dinilai tidak konsisten. Sebab, selama ini kubu pasangan nomor satu itu selalu mengklaim kemenangan, bahkan menggelar sejumlah acara syukuran kemenangan.
"Ironis gagasan tunda pengumuman di tengah masih ada keyakinan (Prabowo-Hatta) menang real count 1,6 persen atau bahkan 7 persen. Kalau Prabowo-Hatta merasa menang ngapain ditunda?" kata pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Ari Dwipayana, lewat pernyataan tertulisnya, Minggu (20/7).
Menurut Ari, gagasan penundaan penetapan hasil pilpres oleh kubu Prabowo-Hatta di satu sisi, dan deklarasi kemenangan di sisi lain menjadikannya absurd.
"Logika tidak nyambung. Jangan-jangan memang benar lagi panik lihat hasil real count KPU," ujar Ari.
Terlebih, kata Ari, sebelumnya dari tim sukses Prabowo-Hatta ada yang menyatakan telah menyiapkan massa kepung KPU pada saat penetapan hasil pilpres.
"Ini (tuntutan penundaan penetapan rekapitulasi nasional) jadi seperti rencana dadakan yang baru ketemu saat bangun tidur," sindirnya.
Ari juga menilai, permintaan penundaan pengumuman hasil Pilpres karena mengklaim dicurangi, menjadi lucu karena hal itu diungkapkan di akhir perhitungan dan rekapitulasi.
"Penghitungan suara dilakukan berjenjang dihadiri saksi dari pasangan calon. Kalau ada masalah, bisa langsung disampaikan. Kalau mengangkat isu kecurangan di belakang, ini seperti modus," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ari juga menilai bahwa dalam hal rekapitulasi, KPU telah melakukan terobosan dengan mengunggah data C1, DA1 dan DB1 ke internet. Dengan cara mengunggah itu, KPU membuka ruang partisipasi warga untuk melakukan kontrol atas proses dan hasil rekapitulasi suara.
"Dan sekaligus untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam proses rekapitulasi suara yang berjenjang ini. Inilah yang memunculkan inisiatif relawan untuk melakukan rekapitulasi suara nasional dan per daerah berbasis data yang diunggah KPU. Sehingga data ini akan jadi instrumen kontrol proses rekapitulasi nasional KPU," ujarnya.
Dalam proses rekapitulasi yang berjenjang itu, lanjut dia, setiap tim pemenangan nasional sudah punya saksi dalam proses rekapitulasi nasional di KPU. Prosesnya juga terbuka bagi setiap pasangan calon untuk mengajukan keberatan atau koreksi atas laporan rekapitulasi suara per daerah.
Baca juga:
Tim Prabowo minta tunda rekapitulasi, Jokowi bertanya 'ngapain?'
Ketum GP Ansor: Kok kesannya Prabowo-Hatta tak siap kalah
Banyak data, Prabowo-Hatta belum mau beberkan temuan kecurangan
KPU tolak pemilu ulang karena tak mau langgar UU
Glenn Fredly: Kalau nggak siap kalah, ikut arisan aja!
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Kapan Prabowo menyampaikan pidato? Prabowo Curhat 'Keok' di Tangan Emak-Emak, Peluk Cium Anak-Anak Capres Prabowo Subianto menghadiri acara Jaringan Islam Indonesia di Palembang, Selasa (9/1). Usai berpidato, Prabowo menyempatkan diri menggendong dan mencium dua anak kecil.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Bagaimana Prabowo disambut di Pondok Pesantren Cipasung? Prabowo dan rombongan mendapat sambutan yang meriah dari pengasuh dan pimpinan ponpes, serta santriwan dan santriwanti.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa janji Prabowo kepada warga Minahasa? Prabowo kemudian menyampaikan, janjinya kepada masyarakat Minahasa bila dipercaya oleh rakyat melanjutkan kepemimpinan Joko Widodo. Prabowo mengatakan, akan membuat pesta rakyat di Minahasa.