Kalau sidang HAM sebut Indonesia salah, Jokowi harus minta maaf
"Posisi pemerintahan Jokowi atau siapapun pemerintahan ke depan, secara sadar minta maaf dan mengakui kesalahan."
International People’s Tribunal (IPT) atau pengadilan rakyat internasional di Den Haag, Belanda, tengah fokus ungkap tragedi 1965 di Indonesia. Ide pengungkapan fakta oleh penggiat HAM tanah air ini mendapat dukungan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Bahkan bila terbukti salah, dewan mendesak pemerintah segera meminta maaf kepada keluarga korban tragedi 1965.
Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa menjadi salah seorang pendukung ide pengungkapan kasus ini. Dirinya bahkan meminta Presiden Joko Widodo lakukan permintaan maaf bila sidang nanti terbukti Indonesia bersalah.
"Jika nantinya pengadilan tersebut diputuskan bahwa pemerintah Indonesia bersalah, maka Presiden Joko Widodo harus meminta maaf kepada keluarga korban, lantaran adanya pelanggaran HAM di era pemerintahan Presiden Soeharto. Posisi pemerintahan Jokowi atau siapapun pemerintahan ke depan adalah secara sadar bahwa minta maaf dan mau mengakui kesalahan," kata Desmond kepada wartawan, Kamis (12/11).
Ketua DPP Gerindra ini mengaku, pemerintah tak perlu malu untuk meminta maaf. Sebab, keluarga korban sudah 50 tahun menanti ada niat baik dari pemerintah untuk untuk hal ini.
"Tidak harus bertahan dengan malu-malu. Karena kewajiban negara menurut saya, dalam konteks pelanggaran HAM seperti ini adalah menjaga, melakukan harmonisasi perasaan rakyat," ungkap anak buah Prabowo Subianto tersebut.
Seperti diketahui, IPT untuk korban tragedi pembantaian massal di Indonesia pada 1965, digelar di Den Haag, Belanda, yang digelar pada 10-13 November 2015. Pengadilan ini secara khusus ditujukan bagi pemerintah Indonesia, khususnya di bawah pemerintahan Soeharto.
Pengadilan rakyat peristiwa 1965 digagas para aktivis HAM. Pengadilan rakyat digelar karena mereka ingin membuktikan kalau benar-benar terjadi pelanggaran berat HAM pada dekade tersebut yang menurut mereka justru tidak diselidiki dan diakui oleh Indonesia.
Baca juga:
Daftar dakwaan awal yakini pemerintah langgar HAM berat saat '65
Geramnya pemerintah tanggapi pengadilan HAM soal 65 di Belanda
Peradilan tragedi 65 digelar di Belanda bentuk kekecewaan pegiat HAM
Sidang kasus pembantaian 65 di Belanda dipertanyakan tujuannya
Saksi Sidang Rakyat 65 mengaku dibuang ke Pulau Buru tanpa alasan
-
Kapan Roestam Effendi mengucapkan "Indonesia Merdeka!" di parlemen Belanda? Selama 19 tahun tinggal di Belanda, Roestam dinobatkan menjadi satu-satunya orang Indonesia yang duduk menjadi anggota Majelis Rendah atau Tweede Kamer mewakili partainya itu. Meski bergabung dengan partai di Belanda, namun jiwa perjuangan untuk tanah airnya masih terus mengalir di dalam tubuhnya. Ia nekat mengucapkan "Indonesia Merdeka!" saat upacara pembukaan parlemen yang dihadiri oleh Ratu Belanda.
-
Apa yang dilakukan pasukan Belanda seusai mendarat? Dalam buku berjudul Brigade Ronggolawe, keesokan paginya yakni pada 19 Desember 2023, pasukan Belanda yang datang melalui pantai Glondong menyebar ke beberapa tempat.
-
Dimana Soekarno dipenjara oleh Belanda? Di tahun 1929, orator ulung itu sempat ditawan Belanda karena gerakan pemberontakannya terhadap kolonialisme di Partai Nasional Indonesia (PNI). Ia diculik pasukan kolonial dan dijebloskan ke sebuah penjara kuno di Jalan Banceuy, bersama tiga tokoh lain, yakni R. Gatot Mangkoepradja (Sekretaris II PNI), Maskoen Soemadiredja (Sekretaris II PNI Bandung), dan Soepriadinata (Anggota PNI Bandung).
-
Apa yang dilakukan Abdurrahman Baswedan untuk melawan penjajahan Belanda? Mengutip ikpni.or.id, pekerjaannya sebagai wartawan mempermudah Abdurrahman Baswedan untuk menyerukan perlawanan terhadap Belanda.Ia menuliskan berbagai artikel yang kritis, salah satunya dimuat di surat kabar Harian Matahari Semarang yang mengajak orang-orang keturunan Arab untuk membela Indonesia.
-
Bagaimana cara rakyat Batipuh melawan Belanda? Rakyat Melawan Konflik ini dimulai ketika seorang sersan yang berada di Tangsi melihat kebakaran besar dan terdengar suara teriakan dari penduduk Padang Panjang. Sersan Holij pun melaporkan kejadian ini kepada komandannya.
-
Kenapa Jaka Sembung melawan Belanda? Ia juga akan meyakinkan masyarakat bahwa kolonialisme merupakan bentuk perbudakan dan akan merugikan kampung ketika sudah berhasil dikuasai.