Kapolri Soal Estafet Kepemimpinan, Gus Imin: Keberhasilan Dijaga, Kegagalan Dirombak
Sebelumnya Kapolri mengatakan kriteria pemimpin selanjutnya harus mampu meneruskan estafet kepemimpinan Jokowi
Siapa pun presiden terpilih nantinya adalah orang yang harus siap meneruskan tongkat estafet
- Gus Halim: Jokowi Titip Salam ke Cak Imin, Apresiasi Pencapaian Raihan Suara PKB
- Cak Imin: Pak Jokowi Sudah Saya Ingatkan Berkali-Kali, Jangan Berpihak Meskipun Anakmu Maju
- Kapolri Singgung Pemimpin Melanjutkan, Timnas AMIN Ungkap Makna Perubahan Anies-Cak Imin
- Klarifikasi Polri Terkait Pesan Jenderal Sigit soal ‘Pemimpin Melanjutkan Estafet’
Kapolri Soal Estafet Kepemimpinan, Gus Imin: Keberhasilan Dijaga, Kegagalan Dirombak
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan, bahwa kriteria pemimpin selanjutnya harus mampu meneruskan estafet kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) ke depan.
Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan pada acara Perayaan Natal Mabes Polri Tahun 2023 di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan hari ini Kamis, 11 Januari 2024.
Menanggapi hal itu, calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Gus Imin) mengatakan siapa pun presiden terpilih nantinya adalah orang yang harus siap meneruskan tongkat estafet. Dia meyakini, baik dirinya dengan Anies atau pun kandidat lain seperti Ganjar dan Prabowo adalah orang yang paling siap melakukan hal itu.
“Memang harus siap estafet. Pak Ganjar, Pak Anies, Pak Prabowo adalah yang paling siap diantara anak-anak negeri ini yang siap meneruskan,” kata Gus Imin di Surabaya, Jumat (12/1).
Dia memastikan, narasi perubahan yang diusungnya bersama Anies Baswedan bukan bermaksud tidak meneruskan tongkat estafet. Namun diakui banyak publik yang keliru dalam menafsirkan kata perubahan.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini yakin, ada empat hal yang paling penting dan harus dimaknai dalam narasi perubahan.
Pertama, lanjut Gus Imin, yang jelek dihentikan, diganti yang baik. Termasuk yang salah, mestinya dibenahi. Kedua, yang perlu dibuat baru maka buatlah baru total dan betul-betul baru.
“Yang ketiga, ya kita bikin perbaikan terus-menerus," yakin Gus Imin.
Keempat, Gus Imin memastikan menjadi poin utama dari narasi perubahan. Dia meyakini tidak ada calon presiden yang tidak mampu melakukan estafet. Namun hanya dirinya dan Anies lah yang memiliki kaedah dan momentum jelas untuk meneruskan yang berhasil dan merombak yang gagal.
"Saya dan Mas Anies kaedahnya jelas, menjaga momentum-momentum yang sudah berhasil, merombak hal-hal yang gagal dan mengganti hal yang baru untuk memperbaiki yang salah dan gagal,” dia menandasi.