Kawal Pilkada Liputan6, Bacagub Jakarta, Jatim dan Banten Bicara Soal Program Makan Bergizi Gratis
Makan bergizi gratis diakui menjadi tantangan tersendiri bagi para bakal calon gubernur (Bacagub) di Pilkada 2024
Program unggulan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran yaitu makan bergizi gratis diakui menjadi tantangan tersendiri bagi para bakal calon gubernur (Bacagub) di Pilkada 2024. Seperti disampaikan Bacagub Jakarta Pramono Anung yang optimis anggaran belanja daerahnya senilai Rp86 triliun mampu mengeksekusi program tersebut secara mandiri.
“APBD Jakarta cukup besar Rp86 triliun pasti bisa dilakukan untuk warga Jakarta sendiri, karena satu Jakarta sudah membebaskan pendidikan gratis sekarang ini untuk negeri dalam waktu singkat membebaskan untuk pendidikan swasta tapi tidak yang besar-besar,” kata Pramono dalam acara talkshow Kawal Pilkada bersama Liputan6 SCTV di SCTV Tower, Jakarta Selatan, Senin (9/9).
- Pj Wali Kota Tarakan Dampingi Pj Gubernur Kaltara Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Sukabumi
- Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Habiskan Anggaran Rp800 M Per Hari
- Program Makan Bergizi Gratis Sudah Ada di Cianjur Sejak 2022, Berapa Biayanya?
- Gibran Jelaskan Alasan Anggaran Makan Bergizi Gratis Berbeda Tiap Daerah
Pramono menilai, sekolah swasta besar seperti m Binus atau JIS dan sebagainya sudah sangat mampu. Maka dari itu, yang akan digratiskan oleh Pemda Jakarta adalah swasta pada umumnya. Namun harapannya, dengan dibebaskannya biaya pendidikan swasta maka mereka bisa bekerja sama dengan Pemda Jakarta untuk menjalankan program makan bergizi gratis.
“Jadi itu bisa dilakukan karena masih punya budget untuk makan bergizi gratis seperti yang dicanangkan pemerintah baru Jakarta pasti mampu untuk melakukannya,” ujar Pramono.
Senada dengan itu, Bacagub Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan sebagai petahana dirinya sudah melakukan uji coba program tersebut dengan menggandeng UMKM dan dinas kesehatan setempat. Tujuannya, agar banyak pihak terlibat dalam mendongkrak sisi ekonomi namun tetap menyesuaikan takaran gizi pelajar di tiap jenjang kelasnya.
“Uji cobanya sudah selesai, melibatkan UMKM sebetulnya sudah di exercise di beberapa titik termasuk yang diuji coba di Jawa Timur Bagaimana melibatkan UMKM sebagai penyedia makan bergizi gratis dengan melibatkan Dinas Kesehatan setempat. Jadi tidak perlu membangun tempat makan baru karena mereka sesungguhnya terdukung oleh dinas Kesehatan setempat untuk mengukur berapa sebetulnya kalori yang dibutuhkan katakan untuk anak SD SMP tingkat higienitasnya juga kandungan-kandungannya,” ungkap Khofifah.
Sementara itu, Bacagub Banten Airin Rachmi Diany mendorong keterlibatan kantin-kantin sekolah untuk ikut berpartisi. Dia yakin, kehadiran kantin sekolah dapat ikut menyelaraskan program makan bergizi gratis di setiap jenjang tingkatannnya.
“Kantin bisa dimaksimalkan, di situ ada para pelaku UMKM daripada anak-anak kita makan. Jadi kita bisa subsidi secara sebagian lalu kita bisa membuat program makan siang gratis! Tanggung jawab gubernur di SMA-SMK, sambil kita berdiskusi dengan teman-teman bupati dan walikota untuk SD dan SMP karena mereka juga memiliki program skala prioritas,” Airin menandasi.