Kelonggaran Jokowi di tahun politik
Kelonggaran Jokowi di tahun politik. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai lumrah jika mengubah kebijakannya dalam menyambut tahun politik. Salah satu yang kini menjadi sorotan adalah rangkap jabatan di kabinet kerja Jokowi-JK.
2018 Dianggap sebagai tahun politik. Ada 171 daerah yang akan menggelar pemilihan kepala daerah dan proses pencalonan Pilpres dan Pileg 2019 akan dimulai pada pertengahan tahun ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai lumrah jika mengubah kebijakannya dalam menyambut tahun politik. Salah satu yang kini menjadi sorotan adalah rangkap jabatan di kabinet kerja Jokowi-JK.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Pada 2014 atau tetapnya sejak meramu kabinet, Jokowi tegas mengatakan bahwa menteri tak boleh rangkap jabatan di partai politik. Tapi 2018, Jokowi membiarkan seorang Airlangga Hartarto menjadi ketua umum dan Menteri Perindustrian.
"Menurut kami, Pak Jokowi sudah melanggar komitmen dia sendiri. Artinya janji tinggal janji komitmen tinggal komitmen. Pak Jokowi sendiri yang melanggar," kata Ketua DPP PAN Yandri Susanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/1).
Menurutnya, Jokowi sejak masa kampanye telah menyuarakan dan berkomitmen untuk tidak ada rangkap jabatan. Sehingga membuat Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mundur dari kepengurusan partai.
yandri susanto ©2017 Merdeka.com/fraksipan.com
Kini, kata Yandri, Jokowi melanggar komitmen itu. Jokowi membiarkan Airlangga dan Idrus Marham sebagai Menteri Sosial merangkap Ketua Koorbid Kelembagaan Eksekutif dan Legislatif Partai Golongan Karya.
"Kalau dari sisi Pemerintah Jokowi, kita ingat betul pak Jokowi waktu kampanye dan di awal pemerintahannya ketika memilih para menteri salah satu yang pak Jokowi hindari adalah rangkap jabatan," ungkapnya.
"Tapi itu langsung keluar pernyataan Pak Jokowi. Pertanyaannya apakah Jokowi berkomitmen? Enggak. Dia melanggar sendiri komitmen itu," lanjut Yandri.
Sementara itu, PDIP memaklumi kelonggaran yang diberikan Jokowi di tahun politik ini. Sebagai konsekuensinya, PDIP ingin mengaktifkan kembali Puan Maharani di struktur pengurus PDIP.
"Tidak harus tapi boleh aktif karena presiden sudah memberi kelonggaran ya, di tahun politik sepertinya tidak realistis mengekang orang yang habitatnya Politisi untuk tidak boleh berpolitik. Ya kan," kata Hendrawan saat dihubungi, Senin (22/1).
Hendrawan Supratikno ©2017 dok foto dok ri
Menurut Hendrawan, dengan adanya pengurus partai di kabinet maka akan mempermudah eksekusi di tingkat parlemen. Serta bisa ditindak lanjuti kalangan partai.
"Kalau konsolidasi partai sebenarnya lebih bagus orang yang di partai sekaligus di kabinet supaya apa yang diputuskan di kabinet langsung bisa dieksekusi di tingkat parlemen. langsung bisa ditindak lanjuti di tingkat jajaran partai," ujar Wakil Ketua Fraksi PDIP di DPR ini.
Baca juga:
Jokowi akan jenguk pengungsi Rohingya di Bangladesh
Wasekjen PKS nilai rangkap jabatan Airlangga mengkhianati amanah
Ini enam proyek infrastruktur yang dibahas Jokowi dan utusan khusus PM Jepang
Ini enam proyek infrastruktur yang dibahas Jokowi dan utusan khusus PM Jepang
Jokowi: Nanti orang kerja tak perlu kantor, dari rumah bisa menghasilkan uang
Ini tanggapan Moeldoko dianggap jadi bagian strategi Jokowi hadapi 2019
Jokowi ke BUMN: Jangan andalkan APBN bangun infrastruktur
Tak direshuffle Jokowi, Golkar sebut sulit cari menteri seperti Airlangga