Kepemimpinan SBY dituding buat kaderisasi Partai Demokrat mandul
Dia tidak heran bila SBY ingin mewariskan Partai Demokrat kepada anaknya Edhie Baskoro (Ibas).
Partai Demokrat akan menggelar kongres sebagai forum pemilihan ketua umum pada tahun 2015 mendatang. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut-sebut akan kembali maju lagi sebagai calon ketua umum Partai Demokrat periode 2015-2020 walaupun sebelumnya dia telah berjanji tidak akan mencalonkan diri.
Sumber merdeka.com dari elite Partai Demokrat menilai sebetulnya SBY amat tidak layak mencalonkan diri sebagai ketua umum. Terlebih, SBY telah menjadi presiden selama 10 tahun atau dua periode lamanya.
Selain itu, dia menyebut selama SBY memimpin Partai Demokrat, fungsi kaderisasi partai menjadi mandul. Sehingga, tidak heran bila SBY ingin mewariskan Partai Demokrat kepada anaknya Edhie Baskoro (Ibas) yang saat ini menjabat sebagai sekjen partai.
"(SBY) Serakah jabatan, tidak ada kaderisasi sama sekali, sudah 10 tahun menjadi presiden, tidak ada kader yang siap untuk mimpin partai, selalu kader dianggap tidak mampu," kata sumber itu, Jakarta, Jumat (12/12).
Seperti diketahui, manuver-manuver dan ambisi SBY untuk kembali menjabat sebagai ketua umum Partai Demokrat meniru gaya Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie. Dengan pengaruh yang dimilikinya, DPD-DPD partai di seluruh Indonesia diancam dan diminta untuk memberikan dukungan secara tertulis agar SBY terpilih secara aklamasi menjadi ketua umum Partai Demokrat.
Pada Maret 2013 silam, SBY terpilih menjadi ketua umum Partai Demokrat lewat Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Bali. Masih menjabat presiden kala itu, SBY menggantikan Anas Urbaningrum yang terjerat korupsi.
Sesaat setelah terpilih sebagai ketum lewat KLB, SBY pernah berjanji tidak lagi menjadi ketua umum Partai Demokrat setelah Pilpres 2014 selesai. Lalu kenapa kini SBY menganulir janjinya tersebut.