Kesaksian Agum Gumelar dan Fachrul Razi soal pemecatan Prabowo
Semasa menjadi perwira TNI, Prabowo dinilai sering melakukan tindakan indisipliner.
Dua jenderal purnawirawan akhirnya angkat suara tentang pemecatan Prabowo Subianto dari TNI. Mereka adalah Jenderal TNI (purn) Agum Gumelar dan Letnan Jenderal TNI (purn) Fachrul Razi. Dua orang ini bukan sembarang jenderal. Agum adalah mantan Komandan Jenderal Kopassus yang pernah menjadi atasan langsung Prabowo, sedangkan Fachrul adalah mantan anggota Dewan Kehormatan Perwira yang memeriksa dan memvonis bersalah Prabowo atas penculikan sejumlah aktivis pro-demokrasi pada tahun 1998 lalu, di penghujung rezim Orde Baru Soeharto . Tak cuma itu, mereka pun telak-telak menyatakan bahwa Prabowo — yang kini menjadi calon presiden — adalah perwira yang sering melakukan tindakan indisipliner.
Tonton video kesaksian mereka di link ini.
Baca juga:
Kampanye hitam
Video: Jokowi China-Kristen? ini buktinya
Video: Slank dkk luncurkan video klip lagu
Kisah tentang protes Mufidah pada Jusuf Kalla
Bawaslu: Prabowo tidak mendidik rakyat
-
Kapan Soeharto mendapat gelar Jenderal Besar? Presiden Soeharto mendapat anugerah jenderal bintang lima menjelang HUT Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ke-52, tanggal 5 Oktober 1997.
-
Bagaimana Soeharto menghadapi serangan hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto. Meski sering diserang hoaks, Presiden Soeharto memilih berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ditambah dengan senyum dan canda tawa.
-
Kenapa Soeharto selalu tersenyum? Presiden Indonesia Kedua Soeharto dikenal dengan sebutan ‘The Smiling General’ atau Sang Jenderal yang Tersenyum. Ini karena raut mukanya senantiasa tersenyum dan ramah.
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Apa kata bijak Soeharto tentang korupsi? Di dunia ini tidak ada yang membenarkan korupsi. Tidak ada. Dalam pengertian yang sebenarnya, tidak akan ada yang membenarkan korupsi itu.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.