Ketika Sekjen PDIP Benarkan Rekaman Bambang Pacul Yang Beredar
Hasto menceritakan bahwa rekaman yang beredar itu terjadi di kantor PDI Perjuangan Jawa Tengah saat Bambang Pacul berbicara dengan wartawan.
Terkait rekaman Bambang Pacul yang beredar tentang strategi siapapun calon Presiden (capres), Puan Maharani cawapresnya, Hasto pun angkat bicara. Hasto membantah rekaman itu diambil saat pertemuan dengan Megawati.
Hasto menceritakan bahwa rekaman yang beredar itu terjadi di kantor PDI Perjuangan Jawa Tengah saat Bambang Pacul berbicara dengan wartawan. Hasto menjabarkan bahwa obrolan itu semestinya off the record namun justru ada yang membocorkannya.
-
Siapa saja capres-cawapres yang ikut bertarung dalam Pilpres 2024? Ada tiga pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2024. Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kapan Pilpres 2024 akan diselenggarakan? Lalu apakah pemilu tahun 2024 ini membuat sejarah baru atau akan meneruskan tradisi lama bahwa the next presiden tahun lahirnya tak pernah lebih tua dari presiden sebelumnya.
-
Bagaimana PDIP mempersiapkan diri untuk Pileg 2024 di Bali? Ketua Komisi III DPRD Bali itu menyatakan, persiapan telah terbangun secara sistematis sejak masa penjaringan Caleg hingga kini saat menunggu penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Jadi masa sosialisasi Caleg itu sebenarnya sudah cukup lama dan kita harapkan setiap Caleg telah memiliki basis massanya sendiri,” tegasnya.
-
Kapan masa pendaftaran awal capres-cawapres di Pilpres 2024? Adapun masa pendaftaran awal capres-cawapres dimulai pada 19 Oktober 2023.
-
Apa yang menjadi strategi PDIP dalam Pilkada 2024? Kendati demikian, Hasto menyebut, dalam Pilkada 2024 PDIP membuka diri dan bekerja sama dengan semua partai politik.
-
Apa fokus utama gugatan PDIP ke MK terkait hasil Pilpres 2024? Dia mengatakan, dalam gugatan ke MK, pihaknya tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang yang diumumkan KPU, tetapi akan fokus pada kecurangan yang terstrukur sistematis masif (TSM).
Saat ditanya kebenaran strategi menjadikan Puan Maharani sebagai cawapres dengan capresnya siapapun yang diusung Bambang Pacul, Hasto membeberkan jika namanya capres dan cawapres mengemban tugas sangat penting secara ideologis. Dengan demikian, sambung Hasto harus dipersiapkan sebaik-baiknya.
"Partai melakukan langkah konsolidasi. Sehingga ketika Ibu Megawati Soekarnoputri dengan hak preogratif mengambil keputusan maka seluruh jajaran partai bergerak, termasuk relawan. Karena relawan yang nantinya terafiliasi dengan partai PDIP terbentuk setelah ada calonnya. Dengan tentunya bekerjasama bersama partai (koalisi) yang lain," tegas Hasto, Sabtu (5/6).
"Kita konsolidasi dulu karena kita percaya bahwa urusan dengan pimpinan nasional selalu ada campur tangan dari Tuhan Yang Maha Esa. Itu proses spiritual yang harus dilakukan. Pada saat bersamaan partai melakukan langkah-langkah konsolidasi kepartaian," sambung Hasto.
Seperti diketahui, hampir dua pekan pasca menghangatnya politik internal PDIP Jawa Tengah akibat pernyataan Ketua DPD, Bambang ‘Pacul’ Wuryanto, terkait Gubernur Ganjar Pranowo, kini beredar rekaman suara mirip anggota DPR yang kerap berkomentar kontroversial tersebut.
Dalam rekaman 3 menit 46 detik yang diduga diambil pasca-konsolidasi PDI Jateng yang tak mengundang Ganjar, di Semarang 22-23 Mei 2021 lalu itu, suara mirip Bambang Pacul menganalogikan Puan Maharani dengan iklan produk teh botol.
"Teh botol sosro, apapun makanannya Puan Maharani wakilnya, siapapun calon presidennya wakilnya PM (Puan Maharani)," dalam rekaman tersebut.
Sumber merdeka.com membocorkan, rekaman tersebut diambil secara diam-diam oleh orang yang hadir dalam pertemuan dengan Bambang Pacul usai menggelar acara konsolidasi PDIP Jateng dua pekan lalu.
Bambang Pacul sendiri menolak berkomentar tentang rekaman tersebut. Pesan WhatsApp yang merdeka.com kirimkan hanya ceklis biru saja, tanpa berbalas.
Berikut transkrip lengkap perbincangan Bambang Pacul dengan sejumlah orang yang diperoleh merdeka.com:
Teh botol sosro, apapun makanannya Puan Maharani wakilnya, siapapun calon presidennya wakilnya PM (Puan Maharani). Kita punya partai sendiri kok. Punya golden tiket, mencalonkan sendiri saja bisa, kita minta wakil masa tidak bisa. Pemilihan presiden itu apa, kalau kita hanya menurunkan pada level wapres, Gerindra dijadikan presiden dari PDIP senang tidak? seneng to pak. Happy happy to pak. Teorinya siapa? Seperti itu mau dikasih orang lain, dia (Ganjar) itu siapa?
Sampean punya perusahaan, CEO mu top, emang kamu dapat warisan dari CEO mu. Gak akan to mas, warisan ya ke anaknya. Mbahnya sangkil apa.
Ya kalau belum ada yang lain, ya dia (Ganjar) sendiri yang mau meluncur ke atas. Yang lain belum ada cerita. Puan Maharani mau cerita apa wong cerita tidak boleh. Ya tetep saja surveinya rendah.
Jadi rumusnya Puan Maharani teh botol sosro. Apapun makanannya minumnya teh botol sosro. Ya to? Siapapun calon presidennya wakilnya PM. Masuk akal tidak? Ya pasti masuk to pak. Apakah presidennya Ganjar wakilnya Puan? Yang bener.
Dalam soal capres, DPD PDI Perjuangan tidak sejalan dengan kemauannya Ganjar. DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah tidak sejalan dengan kemauannya Ganjar. Dalam hal pencalonan presiden.
Apa yang dilakukan DPD PDIP? Menunggu titah ketua umum. Kita sudah mempersiapkan. Kenapa? Saya akan ajak bicara ketua umum, saya jelaskan.
“Ora cul, iki aku intine Ganjar yang akan saya kasih rekomendasi”. Mohon ijin bu saya mengundurkan diri.
Berani cul, berani, kenapa takut? Nanti kalau Ganjar dikasih rekomendasi. Kemungkinan itu ada tidak? Ya ada, tapi nol koma nol nol persen.
Masih ada mbak Puan tidak bisa to pak. Teorinya siapa. Lha dulu Pak Jokowi bisa. Lha dulu Mbak Puan masih indil-indil. Sekarang ya tidak bisa.
(Mbak Puan) semua lorong kekuasaan istana pernah. Semua lorong di senayan pernah. Kurang apa? Kekuasaan di Republik itu hanya di dua titik. Di senayan dan istana. Mbak Puan pernah bergerak di dua lorong itu. Pengalaman sudah punya. Elit-elit sudah kenal semua, lebih gampang untuk berembuk.
Nanti kalau saya menegur (Ganjar), dia balas. Memang kamu siapa cul, negur aku. Yang bisa negur aku Bu Mega tok. Kan begitu mulutnya dia. DPD dan Ganjar beda pendapat, biar yang nilai ketua umum.
Ya kalau saya diberi kewenangan ya saya ajak tarung tidak perduli saya. Ini tak kasih kalian semua. Kalau rekom jatuh ke Ganjar, Bambang Pacul mengundurkan diri dari jabatannya!
Baca juga:
Sekjen PDIP soal Rekaman Bambang Pacul: Urusan Capres Ada Campur Tangan Tuhan
Pagi Ini, Megawati dan Prabowo Resmikan Patung Bung Karno di Gedung Kemhan
Cerita Pramono Anung Teringat Kantor PDIP Yogyakarta yang Dulu Dipandang Sebelah Mata
PDIP Gelar Pameran Lukisan di Tengah Pandemi: Bentuk Nasionalisme dan Bantu Seniman
Sekjen PDIP Akui Dipanggil Mega bersama Puan Usai Gaduh soal Ganjar