Ketua Demokrat Sulsel Mengaku Digoda 2 Senior untuk Mengkudeta AHY
Para senior tersebut, kata dia, mengajaknya ke Jakarta. Namun, Ni'matullah menolak dengan berdalih takut tertular covid-19.
Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Ni'matullah mengakui digoda berkali-kali oleh dua senior partai untuk melakukan kudeta terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Mereka menelpon sangat intens sebanyak 7 kali pada pertengahan Januari lalu.
Para senior tersebut, kata dia, mengajaknya ke Jakarta. Namun, Ni'matullah menolak dengan berdalih takut tertular covid-19.
-
Kapan AHY mulai bertugas sebagai ketua partai Demokrat? Sebelum bertugas sebagai ketua partai Demokrat di tahun 2016, AHY sempat menduduki pangkat Mayor.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana cara AHY mengajak kader Demokrat untuk move on? Sikap memaafkan dan mengajak seluruh kader untuk “move on” memberi signal yang menunjukkan kedewasaan politik, baik dari Ketua Umum Mas AHY maupun seluruh jajaran Partai Demokrat.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Mengapa Partai Demokrat akan membahas arah politiknya? "Nah kita akan melangkah ke mana? Karena ini nasib bangsa dan negara yang sedang kita perjuangkan, tentu kita akan dalami betul setiap data dan fakta serta harapan dari rakyat untuk Indonesia yang lebih baik,"
"Dia (senior) bilang, lu atur dong. Enggak usah dipikirin. Nanti biayanya dan lain-lain bisa diatur, gampang itu. Saya jawab, saya ini anggota DPRD bang, kalau cuma ke Jakarta itu urusan kecil. Tapi saya ini takut sama Covid-19," kata Ni'matullah saat dikonfirmasi, Selasa, (2/2).
Dia mengatakan belum tahu tujuan para senior itu memanggil ke Jakarta. Pada telepon ke 4, dia mengaku mulai curiga karena senior tersebut jelas sekali menyebut akan menanggung biaya tiket dan akomodasi. Pada telepon ke 5, senior itu mulai memaksa. Ternyata tujuannya adalah merencanakan Kongres Luar Biasa.
"Saya pun konfirmasi ke ketua-ketua DPD lain dan kebetulan yang saya telepon itu adalah ketua DPD yang sudah pernah ditelepon bahkan sempat ketemu di apartemen senior ini di Jakarta. Ketua DPD yang saya telepon ini mengatakan, enggak usah ke Jakarta, itu agenda KLB. Barulah saya "ngeh" (sadar)," tutur Ni'matullah.
Kepada ketua-ketua DPD, Ni'matullah menyampaikan gerakan ini salah karena dapat merusak partai. Dia bersama 24 ketua DPC se Sulsel mengirimkan surat dukungan terhadap kepemimpinan AHY di Demokrat pada Sabtu, 30 Januari 2021.
"Alasan kecil pun tidak ada untuk menggelar KLB. Apalagi itu inkonstitusional. Saya tidak mau ikut-ikutan tindakan-tindakan, gerakan-gerakan yang menurut saya merusak partai,"
Dia menambahkan, belum setahun memimpin Demokrat, AHY telah menunjukkan kepemimpinan dan visi yang sistematis untuk partai. Menurutnya, koordinasi dan komunikasi dengan AHY juga terbilang lancar.
"Kalau bapak SBY itu, wibawanya terlalu besar jadi agak sulit kita bicara. Kalau dengan AHY, kita blak-blakan, santai, lebih terbuka. Dan langkah-langkahnya relatif sistematis," tandasnya.
Contohnya saat menghadapi pandemi covid-19, AHY dengan cepat merespons dengan bantuan kepada rakyat. Instruksinya sampai ke tingkat DPC dan laporannya langsung diminta oleh AHY.
"Cara atau gaya seperti ini membuat partai makin solid dan memunculkan simpati masyarakat. Karena gerakan-gerakannya, langkah-langkahnya nyata, bukan retorika. Kita ini baru tahun lalu kongres, masa' mau ribut lagi. Capek kita urus-urus seperti itu," tandasnya.
Baca juga:
PPP Diminta Tak Ikut Campur Soal Emil Dardak Masuk Bursa Ketua Demokrat Jatim
Max Sopacua Soal Isu Kudeta Demokrat: Ibas-AHY Masih Sehat, Semua Karena Panik
Ibas Tak Hadir Saat AHY Ungkap Rencana Kudeta, Ini Penjelasan Demokrat
Mantan Senior Demokrat Sebut Kader Lebih Nyaman dengan Ibas Ketimbang AHY
Jokowi: Jika Parpol Siapkan Kadernya dengan Matang, Maka Kepemimpinan akan Berjalan