Ketua DPC Demokrat Purwakarta Buka Suara Soal Ratusan Kader Mundur Massal
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Purwakarta, Asep Chandra, membantah adanya ratusan kadernya mundur massal. Asep menyebutkan jika data yang diterimanya hanya 8 surat pengunduran diri dari pengurus baik DPC maupun DPAC.
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Purwakarta, Asep Chandra, membantah adanya ratusan kadernya mundur massal. Asep menyebutkan jika data yang diterimanya hanya 8 surat pengunduran diri dari pengurus baik DPC maupun DPAC.
"Berkaitan kader partai Demokrat, kami sampaikan saya baca berita di media itu ada yang menyatakan bahwa ada ratusan kader yang mengundurkan diri, tapi saya pastikan ke teman-teman media bahwa itu tidak benar itu hoaks, karena yang saya terima adalah cuma 8 surat pengunduran diri yang saya terima jadi tidak ada surat pernyataan pengunduran diri sampai ratusan," ujar Asep di Kantor DPC Partai Demokrat Purwakarta, Minggu (7/5).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Bagaimana Partai Demokrat menentukan arah politiknya? "Setelah itu mungkin ke depannya baru lah akan diputuskan berdasarkan harapan masyarakat pro perubahan, pro perbaikan, yang telah meletakkan aspirasi dan harapannya kepada Demokrat selama ini,"
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Mengapa Partai Demokrat akan membahas arah politiknya? "Nah kita akan melangkah ke mana? Karena ini nasib bangsa dan negara yang sedang kita perjuangkan, tentu kita akan dalami betul setiap data dan fakta serta harapan dari rakyat untuk Indonesia yang lebih baik,"
Asep mengatakan, dari 8 surat pengunduran diri itu, salah satunya adalah dari Ketua DPAC Kecamatan Cibatu, Ade Winarto. Menurut dia, Ade datang ke kantor untuk memberikan surat dan membawa beberapa surat pengunduran diri yang dititipkan.
Tidak Ada Masalah
Ketika ditanya, para kader di kecamatan Cibatu yang di rekrut ketua DPAC sebelumnya, yang disebut-sebut ikut mundur dan jumlahnya bisa mencapai ratusan, Asep menjelaskan jika surat pengunduran hanya 8 surat dan kader yang disebutkan itu dipertanyakan secara administratif.
Asep juga menjelaskan jika dalam kepengurusan di Partai Demokrat, di DPAC itu terdapat 20 orang, 10 orang ranting yang harus dipersiapkan oleh DPAC dan ada kepengurusan di tingkat anak ranting yang minimal harus menyiapkan 5 orang, jumlah itu disesuaikan dengan jumlah Desa dan RW di setiap kecamatan.
"Saya sampaikan ada sebagian kepengurusan ranting (Cibatu) yang disampaikan ke DPC tapi ketika di laporkan ke DPD semua pending karena salah satunya tidak lengkap salah satunya syarat wajib adalah KTP. Jadi gimana misal mereka dikategorikan masuk ke pengurusan, karena KTP salah satu wajib yang harus ada, ketika mereka melampirkan KTP dipastikan mereka akan dibikinkan KTA organisasi," kata dia.
Di singgung alasan para kader mundur, Asep mengaku heran karena karena dia baru menjabat tujuh bulan terakhir ini sebagai ketua DPAC. Tidak ada pernyataan ketidaknyamanan atau harmonisan dari para kadernya.
"Justru saya bingung, tidak ada pernah kata terucap, tidak pernah tersampaikan ke saya pribadi terkait itu. Malah saya undang di kegiatan partai karena saya punya dokumen kalau misal nantinya merasa tidak pernah diundang atau diajak ada dokumen seperti absensi," ungkap Asep.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/gil)