Ketum PP Muhammadiyah Usul Kampanye Capres dan Cawapres Dipangkas Minimalisir Gesekan
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menilai waktu kampanye Calon Presiden dan Wakil Presiden terlalu panjang. Sehingga rakyat terlalu larut dalam suasana kompetitif dan kontestasi para calon.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menilai waktu kampanye Calon Presiden dan Wakil Presiden terlalu panjang. Sehingga rakyat terlalu larut dalam suasana kompetitif dan kontestasi para calon.
"Ke depan sebagai masukan, KPU (Komisi Pemilihan Umum) jangan terlalu lama lah proses politik ini, sampai 7 bulan ya," kata Haedar Nashir di Sarasehan Pra Tanwir Muhammadiyah di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (7/2).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa tujuan utama dari kampanye Pilkada? Tujuan kampanye dalam Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) adalah untuk mempengaruhi dan memenangkan dukungan masyarakat untuk mendukung pasangan calon yang diusung.
"Agar rakyat juga tidak terbawa suasana, karena apapun politik itu pada arah yang kompetitif dan kontestasi akan selalu menimbulkan siapa lawan siapa dan kemudian menang kalah," sambungnya.
Dia menilai kubu yang sedang berkompetisi akan terlibat dalam suasana mencari dukungan dari berbagai elemen. Sehingga proses gesekan terjadi antar elemen tersebut.
"Kemudian masing-masing berikhtiar mencari dukungan sebesar-besarnya, yang akhirnya menimbulkan gesekan satu sama lain," terangnya.
Haedar tidak mengetahui pasti berapa bulan kampanye yang dianggap efektif dan cocok bagi masyarakat, karena memang butuh kajian lebih jauh. Tetapi dengan waktu yang pendek gesekan akan bisa diminimalisir.
"KPU jauh lebih tahu ya, tapi paling lama 4 bulan lah. Karena kan sudah terlatih baik yang kampanye maupun dikampayein. Nah kalau durasinya agak pendek, mungkin gesekannya teratasi," ungkapnya.
Baca juga:
Bawaslu Jaktim, Polisi dan Kejaksaan akan Rapat Bahas Dugaan Pelanggaran Kampanye
Di Survei LSI Denny JA, Prabowo-Sandiaga Unggul di Pemilih Terpelajar, Ini Sebabnya
Wapres JK Ingatkan Pemuda Masjid Jangan Mau Diintervensi Untuk Kepentingan Pemilu
Beredar Spanduk Minta Bawaslu Jaktim Usut Kasus Dugaan Kampanye di Sekolahan
Soroti Sektor Pertanian, Golkar Upayakan Swasembada dan Ketahanan Pangan
Amien Rais Soal Pemeriksaan Ketua PA 212: Pak Jokowi, Anda Ini Bagaimana Sih Maunya?
HUT Gerindra ke-11, Fadli Zon Optimis Raih Dwi Kemenangan di Pileg & Pilpres