KIB Tunggu Capres PDIP sebelum Umumkan Jagoan di Pemilu 2024
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak ingin terburu-buru menentukan Capres dan Cawapres di Pemilu 2024. PPP dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ingin terlebih dahulu melihat calon lawannya, yakni Capres dari PDIP.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak ingin terburu-buru menentukan Capres dan Cawapres di Pemilu 2024. PPP dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ingin terlebih dahulu melihat calon lawannya, yakni Capres dari PDIP.
Waketum PPP, Amir Uskara mengaku masih memantau terlebih dahulu pergerakan politik dari PDI Perjuangan.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan para ketua umum partai di koalisi Indonesia Maju? Salah satu yang dibahas dalam pertemuan adalah pematangan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Kenapa Hari Koperasi Indonesia diperingati? Tujuan peringatan ini guna mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk senantiasa menghidupkan koperasi sebagai jalan demi mewujudkan kesejahteraan bersama.
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Siapa yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju? Pasangan diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus ini menjalani tes kesehatan sebagai syarat bakal cagub dan bakal cawagub Jakarta.
-
Kenapa koalisi dianggap penting dalam Pemilu di Indonesia? Dalam konteks kehidupan demokrasi di Indonesia, koalisi dibentuk dengan tujuan agar dapat mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden di pemilihan presiden.
"Kita lihat dulu, kita lihat dulu perkembangan. Artinya konstelasi terakhir kita akan lihat. Nanti kita lihat setelah Harlah PDIP. Bagaimana kondisi konstelasi yang ada," ujar Amir kepada wartawan usai pertemuan di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (8/1).
Salah satunya adalah hasil keputusan politik yang akan diumumkan oleh PDIP ketika perayaan HUT ke 50, Partai besutan Megawati Soekarno Putri yang bakal dirayakan pada 10 Januari 2023 mendatang.
"Ya tunggu setelah tanggal 10 lah. Ya kan kita mau lihat dulu, namanya mau bertanding kan kita harus lihat dulu siapa lawan tanding kita kan," ujar Amir.
Meski dalam perayaan HUT PDIP ada kemungkinan tidak mengumumkan nama kandidat Capres dan Cawapres. Tetapi, Amir menilai sekiranya perlu dilihat lebih jauh hasil keputusan politik dari partai berlogo banteng tersebut.
"Makanya kita lihat dulu," ucapnya.
PPP Naksir Ganjar
Amir menambahkan, sejauh ini partainya telah menyiapkan beberapa nama yang diusulkan sebagai kandidat Capres atau Cawapres. Salah satunya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Ya saya kira Pak Ganjar, saya kira memang masuk dalam salah satu kandidat yang kita ajukan ya. Tapi masih banyak kandidat lain lah yang akan kita ajukan dalam rapat internal partai untuk usulkan ke KIB. Kita lihat dulu konstelasi yang ada," ucapnya.
Terpisah, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tak ingin banyak berkomentar. Ia hanya menyatakan jika kandidat Capres dan Cawapres dari KIB akan diumumkan setelah waktunya tepat.
"Tungguin saja, sikap sesuai tanggal main," kata Airlangga.
Sebelumnya, PDI Perjuangan merayakan ulang tahun ke-50 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta pada 10 Januari 2023. Ketua DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto menyebut bisa saja ada kejutan dalam acara tersebut.
"Tapi analisis saja, kemungkinan ada surprise di sana, kita enggak tahu," ujar Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/12).
Saat ditanya kemungkinan akan mengumumkan soal calon presiden yang akan diusung PDI Perjuangan, Bambang mengaku belum tahu. Menurutnya, soal perayaan ulang tahun partai ada kejutan soal capres yang tahu hanya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
"Saya enggak tahu, yang tahu soal kejutan ibu sama pak Sekjen," ujarnya.
Ketua Komisi III DPR RI ini menegaskan belum ada keputusan calon presiden dari PDIP. Sebab itu sepenuhnya menjadi kewenangan Megawati.
"Sampai kesel kita ngomong, bahwa itu kewenangan bu ketum soal capres cawapres itu kewenangan bu ketum kan gitu. Nanti, ibu ketum," kata Bambang.
Bambang pun menjelaskan alasan PDIP menggelar perayaan hari ulang tahun di Jiexpo. Awalnya PDIP ingin menggunakan Gelora Bung Karno tetapi sedang tidak bisa digunakan untuk menggelar acara apapun.
"Di Jakarta di Jiexpo, mula-mula kan mau di GBK tapi karena dilarang kemudian enggak bisa di pakai akhirnya kan pindah ke Jiexpo tapi kan kemaren ada yang pakai tapi kan sudah diprotes sama PDIP," ujarnya.
(mdk/rnd)