Kiprah Politik Jokowi: Tak Pernah Kalah dalam 5 Kali Pemilu, Jadi King Maker pun Menang
Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi mungkin satu-satunya orang yang tak pernah kalah dalam kontestasi Pemilu di era Reformasi.
Lima kali ikut pemilu, lima kali itu juga menjadi pemenang.
Kiprah Politik Jokowi: Tak Pernah Kalah dalam 5 Kali Pemilu, Jadi King Maker pun Menang
Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi mungkin satu-satunya orang yang tak pernah kalah dalam kontestasi Pemilu di era Reformasi.
Lima kali ikut pemilu, lima kali itu juga menjadi pemenang.
Dua kali pemilihan Wali Kota Solo, satu kali pemilihan Gubernur DKI, dua periode Presiden Indonesia.
Jokowi pertama kali terjun ke politik saat pemilihan Wali Kota Solo pada 2005 lalu. Di usai 44 tahun, Jokowi berhasil menyandang Wali Kota Solo periode 2005-2010 dengan wakilnya F.X. Hadi Rudyatmo.
Pria yang merupakan pengusaha mebel itu kembali mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo di periode kedua. Masyarakat Solo kembali menaruh kepercayaannya kepada Jokowi dan FX Rudy. Mereka kembali mendapat mandat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo periode 2010-2014.
Baru dua tahun menjalani periode keduanya menjadi wali kota Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), untuk bersaing dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Tak sedikit yang meragukan Jokowi saat ikut kontestasi Pilgub DKI. Namun, konsep blusukan yang dibawanya dari Solo mampu menggoyahkan pemilih di DKI untuk mencoblos Jokowi dan Ahok.
Di usia 51, Jokowi menyandang Gubernur DKI periode 2012-2017. Sebagai Gubernur DKI, Jokowi jarang berkantor di Balai Kota tetapi banyak menyambangi lokasi-lokasi yang menurutnya perlu mendapat perhatian hingga masuk ke gorong-gorong.
Karier politiknya moncer, Jokowi dicalonkan oleh PDIP serta koalisinya untuk maju dalam pemilihan Presiden di 2014. Jokowi kembali mendapat serangan dari lawan politiknya. Dia dijuluki plonga plongo.
Tak pernah lepas dari konsep blusukan, Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla sebagai wakil presiden mampu meraih hati rakyat Indonesia.
Keputusan KPU RI pada 22 Juli 2014, Jokowi-Jusuf Kalla memperoleh suara sebesar 53,15 persen mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang memperoleh suara sebesar 46,85 persen.
Jokowi berhasil menjadi Presiden Indonesia ke-7, periode 2014-2019. Atas kinerjanya blusukan hampir ke seluruh Indonesia, tingkat kepercayaan rakyat pada kinerja Presiden Jokowi makin tinggi.
Suami dari Iriana ini kembali maju dalam Pilpres 2019-2024. Kali ini, Jokowi maju bersama Kiai Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden. Rivalnya, Prabowo juga kembali maju dengan Sandiaga Uno.
Pilpres itu ini dimenangkan oleh pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan perolehan suara 55,50 persen. Sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno cuma memperoleh suara 44,50 persen.
Jokowi bikin perpolitikan Indonesia gempar. Dia mengajak rivalnya itu, Prabowo dan Sandiaga untuk masuk dalam Kabinet Kerja. Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Sandiaga Uno sebagai Menparekraf.
Di penghujung akhir jabatannya, Jokowi disebut menjadi King Maker dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Gibran merupakan anak sulung dari Jokowi.
Jokowi kembali menunjukan efek 'magis'nya dalam Pilpres 2024. Sejumlah lembaga survei telah mengeluarkan hasil quick count alias hitung cepat di Pemilu 2024.
Untuk Capres-Cawapres, pasangan nomor urut 02, Prabowo-Gibran diprediksi menang satu putaran. Pasangan ini memperoleh 60 persen suara.
Berdasarkan data Charta Politika yang masuk 67 persen suara masuk, suara Prabowo-Gibran sudah mencapai 57,63 persen.
Prabowo-Gibran Unggul dari dua paslon lain yakni AMIN 25,91 persen sedangkan Ganjar-Mahfud 16,45 persen.