Koalisi Jokowi sindir Prabowo: Make Indonesia Great Again sama dengan Indonesia Hebat
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Abdul Kadir Karding menilai slogan Make Indonesia Great Again yang disuarakan calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto telah lebih dulu dilakukan Joko Widodo saat kampanye Pilpres 2014.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Abdul Kadir Karding menilai slogan Make Indonesia Great Again yang disuarakan calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto telah lebih dulu dilakukan Joko Widodo. Menurutnya slogan Make Indonesia Great Again adalah representasi slogan Jokowi saat kampanye Pilpres 2014 lalu yakni Indonesia Hebat.
"Jadi Make Indonesia Great Again itu sudah diterapkan sebelumnya oleh Pak Jokowi, itu sama saja kan dengan Indonesia Hebat. Great itu hebat," kata Karding di posko pemenangan Jokowi-Maruf, Jalan Cemara, Jumat (12/10).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Menurutnya, slogan yang dicetuskan Donald Trump saat Pilpres Amerika dan dikutip ulang oleh Prabowo dengan mengubah kata Amerika menjadi Indonesia, mencerminkan ketiadaan prinsip.
Dia justru khawatir slogan tersebut memicu isu rasisme seperti yang terjadi saat Trump berkampanye.
"Kalau diterapkan khawatir mencontoh langkah-langkah yang dilakukan Mr Trump, membangun rasisme sebagai basis isu utama kebijakan utama, membangun perbedaan sara begitu menonjol agama tertentu diunggulkan agama lain dinegasikan. Kita di Indonesia adalah Pancasila," ucapnya.
Sebelumnya, Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto meniru kalimat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada saat Pemilu AS 2016, 'Make America Great Again'. Perkataan Trump tersebut diucapkan dengan menggantikan kata America dengan Indonesia.
"Kenapa bangsa Indonesia tak berani bilang Indonesia first, make Indonesia great again? Kenapa tidak ada pemimpin yang berani bilang gitu?," lantang Prabowo saat berpidato di Rakernas LDII, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (11/10).
Kalimat 'Make America Great Again' populer dalam Pilpres Amerika pada 2016 lalu. Slogan tersebut dipopulerkan oleh Presiden AS Donald Trump. Pada 1980, Ronald Reagen mantan presiden Amerika juga mengucapkan hal sama dalam kampanyenya.
Perkataan Prabowo tersebut terlontar usai membahas soal Neoliberalisme, sebagai paham ekonomi yang mengacu pada filosofi ekonomi-politik akhir-abad keduapuluhan.
"Karena semua negara berhasil adalah negara yang mampu mempertahankan ekonominya masing-masing. Dulu di Orde Baru saya percaya Neolib, saya percaya yang orang kaya sedikit dahulu tapi nanti nurun ke bawah. Tapi ternyata turunnya (sekarang) cuma setetes-setetes," ujarnya.
Baca juga:
Gaya kampanye contek Trump, Prabowo diingatkan soal retorika anti asing
Soal 'Make Indonesia Great Again', Prabowo disebut ingin bangun semangat patriotisme
PDIP nilai pidato Prabowo soal sistem ekonomi kebodohan merendahkan bangsa
Prabowo tiru gaya Donald Trump, kubu Jokowi senang
Prabowo diberi 'kartu kuning' soal berita bohong Ratna Sarumpaet
PKS: Seolah birokrasi didorong ramai-ramai ke Pak Jokowi