Koalisi reuni Pilgub DKI di Jabar dan nasib Deddy Mizwar
Ada peluang koalisi reuni mengusung Sudrajat-Syaikhu.
Pertemuan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menghasilkan kesepakatan untuk reuni dalam Pilgub di lima daerah.
Dalam pertemuan yang digelar di Kantor DPP PKS, JL TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (24/12) malam itu, ketiga partai sepakat akan berkoalisi di Pilkada Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Maluku Utara.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa yang menggugat Polda Jabar dalam sidang praperadilan tersebut? Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung mengabulkan permohonan gugatan sidang praperadilan tim kuasa hukum Pegi Setiawan.
Bergabungnya tiga partai ini membuat terjadinya 'koalisi reuni' saat mendukung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. PAN awalnya menjadi salah satu partai dalam Koalisi Cikeas mengusung pasangan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Namun usai Agus dan Sylviana menempati perolehan suara paling buncit sehingga tak lolos ke putaran kedua, PAN mendukung Anies dan Sandiaga di putaran kedua melawan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat dan akhirnya menang.
Bersama Demokrat, PAN dan PKS awalnya berniat mengusung Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu dengan membentuk koalisi zaman now. Namun, usai PAN dan PKS sepakat berkoalisi dengan Gerindra maka nasib pasangan Deddy Mizwar dan Syaikhu berada di ujung tanduk. Sebab, Gerindra telah memiliki jagoan sendiri yaitu Mayjen (purn) TNI Sudrajat.
Nasib di ujung tanduk sebetulnya dirasakan oleh Deddy Mizwar. Sebab, Syaikhu bisa saja diusulkan oleh partainya yaitu PKS untuk menjadi pendamping Sudrajat. Apalagi, Gerindra memang mempertimbangkan untuk menduetkan pasangan Sudrajat dan Syaikhu. Pertimbangan ini dilontarkan sebelum kesepakatan PKS kembali bersatu dengan Gerindra dalam pemilihan kepala daerah.
"Ya kami berharap, kalau sama PKS, ya wakilnya dari PKS. Belum tahu nanti bagaimana. Bisa jadi Pak Syaikhu (calon wakil gubernur Sudrajat)," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (22/12).
Ketua DPD Gerindra Jabar, Mulyadi mengatakan, kesepakatan antar pimpinan partai membuat bangunan koalisi Zaman Now yang diisi Demokrat, PAN dan PKS terancam bubar.
"Indikasi bubarnya tinggi," katanya.
Koalisi reuni antara Gerindra, PKS dan PAN, Mulyadi menyebutkan tidak mempunyai permasalahan mengenai nama yang akan diusung. Mereka sudah setuju dengan Sudrajat dan akan membahas wakilnya. Wakil kemungkinan akan diisi oleh PKS karena PAN tak memunculkan nama.
"Pengumumannya nanti Rabu (27/12) nanti. Sekarang sedang dibahas. Tapi sepertinya PAN enggak akan memunculkan nama. Tinggal PKS saja," ujarnya.
Sementara itu, saat disinggung mengenai nasib Demokrat, Mulyadi menyebut partai berlambang bintang mercy itu masih bisa bergabung. Namun catatannya tidak memaksakan calon. Maka, nasib Deddy Mizwar memang mendekati berada di ujung tanduk.
"Sekarang posisinya kebalik. Dulu demokrat bilang koalisinya kokoh, sudah final karena sudah keluar rekomendasi dari SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Mereka (dulu) bilang kalau Gerindra mau ikut harus ikuti aturan (tidak mengusung calon). Sekarang situasinya terbalik. (Demokrat) harus Ikuti aturan koalisi reuni," tukasnya.
Demokrat masih yakin Deddy Mizwar-Syaikhu
Partai Demokrat masih yakin Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) akan tetap solid dalam Pilgub Jabar. Sebab, kedua partai itu masih belum mencabut secara resmi dukungan kepada Deddy Mizwar meski pengurus partai di tingkat pusat sudah sepakat bekerjasama dengan Gerindra di lima daerah termasuk Jawa Barat.
Ketua DPD Partai Demokrat Jabar, Irfan Suryanagara, mengaku masih memegang keputusan yang dibuat oleh Partai Demokrat, PKS, dan PAN, di tingkat Provinsi Jawa Barat, untuk mengusung Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar 2018.
"Deklarasi pengusungan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu tinggal menunggu koordinasi antara Partai Demokrat, PKS, dan PAN di tingkat Jawa Barat dengan masing-masing pengurusnya di tingkat pusat," ucapnya.
Irfan pun yakin koalisi zaman now tetap kokoh karena karena memiliki 'chemistry'. Dia mengklaim ketiga partai sudah setuju dengan Deddy Mizwar, sedangkan wakilnya dari PKS, yakni Ahmad Syaikhu.
Meski demikian, ia mengaku sangat menghormati pertemuan antara para petinggi Partai Gerindra, PKS, dan PAN, di Jakarta Minggu (24/12). Irfan kembali mengutarakan yakin PKS dan PAN masih bersama Demokrat menghadapi Pilgub Jabar 2018.
Sejauh ini, pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu terus disosialisasikan oleh Demokrat maupun PKS. Seluruh mesin partai ia klaim sudah bekerja hingga ke pelosok.
"Kami terus melakukan sosialisasi," ucapnya.
Dihubungi terpisah, Ketua DPW PAN Jabar, Ahmad Najib Qodratullah, mengaku belum mendapat instruksi dari pengurus di tingkat pusat. Dengan demikian, untuk sementara dukungan PAN Jabar masih kepada Deddy Mizwar.
Apalagi, dukungan kepada Deddy Mizwar disampaikan langsung Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di kawasan Pasteur, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.
Ia memastikan komunikasi dengan Partai Demokrat dan PKS masih berlangsung dengan baik. Pembahasan mengenai pemenangan pun sudah beberapa kali digelar bersama Demokrat dan PKS.
"Saya belum bisa berkomentar banyak," ujarnya.
(mdk/rzk)