Komnas HAM Nilai Jokowi dan Prabowo Tak Milik Strategi Penuntasan Kasus HAM
Komnas HAM secara umum menilai, kedua paslon belum memahami konsep HAM secara subtansial.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memberi sejumlah catatan usai debat capres-cawapres semalam yang membahas soal HAM. Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan, paparan kedua paslon soal HAM belum terlihat secara komprehensif.
"Debat yang dilakukan belum dapat menggambarkan secara komprehensif peta permasalahan dan strategi kebijakan masing masing calon dalam upaya perlindungan, pemenuhan, pemajuan dan penegakan HAM di Indonesia," katanya di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/1).
-
Siapa saja yang ikut berdebat di debat capres ketiga? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
-
Apa yang sedang disiapkan oleh Timnas Pemenangan AMIN untuk debat capres-cawapres? Timnas Pemenangan AMIN menyiapkan tim untuk persiapan debat calon presiden dan calon wakil presiden. Tim akan menyiapkan subtansi permasalahan yang menjadi tema debat.
-
Mengapa debat capres-cawapres penting? Tujuan dari debat sendiri adalah untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu isu, dan juga untuk menemukan solusi atau keputusan yang terbaik.
-
Kapan debat capres ketiga ini diadakan? Debat ketiga Pilpres akan digelar malam ini di Istora Senayan, Minggu (7/1).
-
Siapa saja yang terlibat dalam persiapan debat capres-cawapres di Timnas Pemenangan AMIN? Usamah mengatakan, orang-orangnya yang menjabat jabatan deputi di Timnas Pemenangan AMIN. "Kita enggak bisa share tapi yang pasti untuk beberapa yang ada di deputi," katanya.
-
Apa yang diprotes oleh Cak Imin terkait debat capres? Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memprotes soal dua panelis debat capres yang berasal dari Universitas Pertahanan.
Kemudian, kedua paslon tidak membahas isu pelanggaran HAM berat, konflik sumber daya alam, reforma agrararia, intoleransi, diskriminasi dan kekerasan berbasis pada ekstrimisme. Beka ingin isu penting tersebut segera ditangani oleh presiden terpilih nanti.
"Komnas HAM mendorong bahwa isu-isu tersebut dapat dikorelasikan dengan tema dalam debat-debat berikutnya," ujarnya.
Kemudian, Komnas HAM secara umum menilai, kedua paslon belum memahami konsep HAM secara subtansial. "Sehingga komitmen penegakan HAM yang di dalamnya terdapat strategi penyelesaian atas kasus-kasus pelanggaran HAM termasuk dugaan pelanggaran HAM yang berat belum terlihat," ucap Beka.
Selanjutnya, pandangan dan misi kedua paslon menyikapi isu diskriminasi serta persekusi relatif sama. Komnas HAM melihat, kedua paslon belum punya strategi yang tajam menangani hal tersebut.
"Kebijakan yang tidak boleh diskriminatif berbasis agama, ras, suku dan golongan. Baik paslon 01 maupun 02 menekankan pentingnya penegakan hukum yang tidak diskriminatif," ujarnya.
Sementara untuk pemberdayaan perempuan, kedua paslon memiliki keterbatasan pandangan dan data yang lemah. Sehingga terjebak pada pembicaraan tidak subtansi.
"Kedua paslon terjebak bicara tentang jumlah menteri dan caleg tetapi tidak mampu menjelaskan analisis masalah dan program pemberdayaan perempuan yang akan dilakukan," tuturnya.
Meski begitu Komnas HAM mengapresiasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menjadikan tema HAM menjadi salah satu materi perdebatan dan kedua paslon yang sudah menempatkan HAM dalam visi misi masing-masing dengan prioritas isu yang berbeda.
Baca juga:
Kasus Novel dan Pelanggaran HAM Tak Muncul dalam Debat Kesepakatan Jokowi dan Prabowo
Anggota KPU Setuju Bocoran Soal Tak Lagi Diberikan di Debat Capres Kedua
Tanya Soal Mantan Koruptor Nyaleg, Jokowi Dinilai Kurang Bahan
Fahri Hamzah: Tanya Soal Gerindra di Debat, Jokowi Bisa Bikin PDIP 'Lewat'
Debat Pilpres Perdana Belum Meyakinkan Milenial Menentukan Pilihan