Konflik Agung vs Ical ditinggal, wacana Golkar Baru dilempar
Setelah mulus mendaftarkan 238 calon kepala daerah ke KPU, internal Golkar mulai dinamis lagi.
Partai Golkar berhasil keluar dari kemelut. Partai warisan Soeharto ini akhirnya tidak jadi batal mengikuti pilkada serentak pada 9 Desember mendatang, karena adanya islah sementara antara dua kubu yang berkonflik, yakni Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (Ical).
Setelah mulus mendaftarkan 238 calon kepala daerah ke KPU, internal Golkar mulai dinamis lagi. Kini, muncul wacana Golkar Baru yang dilontarkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai.
"Kita akan lahirkan Golkar dengan (format) Golkar Baru, dengan ikon baru, sebelum (Pilkada) 9 Desember," ujar Yorrys dalam acara bedah buku berjudul 'Pecah Belah Partai Golkar', di Gedung Pola, kompleks Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (12/9).
Acara bedah buku ini tidak hanya dihadiri oleh kubu Agung seperti Agus Gumiwang, Fayakhun Andriadi dan Leo Nababan, tetapi juga kubu Ical, yakni Nurdin Halid dan Rambe Kamarul Zaman. Tokoh senior partai Fahmi Idris juga hadir dalam acara tersebut.
Menurut Yorrys, Golkar Baru dapat diwujudkan dengan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada Oktober tahun ini, yang tidak boleh diikuti, baik oleh Agung maupun Ical.
"Ini jika Golkar mau besar ke depan," kata Yorrys.
Menurut Yorrys, Munaslub tanpa Agung dan Ical yang dilakukan untuk menyatukan dua kubu itu sudah sesuai dengan amanat putusan Mahkamah Partai Golkar bahwa selambatnya-lambatnya digelar Munaslub pada Oktober 2016.
"Tinggal teknis bagaimana, legalitasnya, pesertanya," ujar Yorrys.
Yorrys yakin meyakini islah sementara pilkada yang dimediasi Wakil Presiden Jusuf Kalla bisa menjadi lompatan awal untuk bersama-sama menggelar Munaslub.
"Pak JK kan sudah buat terobosan," imbuhnya.
Soal Agung dan Ical, kata Yorrys, keduanya akan ditempatkan sebagai orang terhormat. Bisa sebagai ketua dewan pertimbangan atau ketua dewan penasihat.
Lalu bagaimana dengan proses hukum yang masih jalan di pengadilan?
"Ya kalau mau tunggu proses hukum, enggak bisa. Kalau menunggu proses hukum masih akan timbulkan masalah karena masih menang kalah," kata Yorrys.
Mendengar wacana Golkar Baru yang dilempar Yorrys, Nurdin tidak alergi. Bahkan, dia merespons secara diplomatis soal perlunya Munaslub untuk mewujudkan Golkar Baru.
"Munas kapan saja, asal sesuai AD ART. Ya soal pesertanya, pelaksanaannya atau penyelenggaranya," ujar Nurdin Halid usai menghadiri acara.
Baca juga:
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
Meskipun populer, batu akik ternyata berbahaya untuk kesehatan!
[Video] 'Kecelakaan' konyol saat balita coba-coba 'nyetir mobil'
Ini video detik-detik crane maut jatuh di Masjidil Haram
Belasan orang demo minta gaji TNI-Polri naik Rp 50 juta perbulan