Kongres Demokrat, Anas coba ganggu pencalonan SBY dari balik bui
"Aklamasi yang dimobilisasi adalah kreasi dari kekuasaan yang bekerja untuk tujuan kekuasaan itu sendiri," kicau Anas.
Perlawanan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, kepada penggantinya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seakan tidak pernah surut. Meski masih dipenjara karena kasus korupsi, Anas terus mengganggu SBY yang sedang sibuk mengurus Kongres Partai Demokrat di Surabaya 11 Mei-13 Mei 2015.
Sasaran utama kritik Anas terhadap SBY yakni niat presiden ke-6 itu untuk terpilih kembali menjadi ketua umum Partai Demokrat periode 2015-2020 secara aklamasi. Soal skenario aklamasi ini sering kali diungkapkan loyalis Anas, seperti Gede Pasek Suardika, yang juga berniat mencalonkan diri sebagai ketua umum.
"Aklamasi yang dimobilisasi adalah kreasi dari kekuasaan yang bekerja untuk tujuan kekuasaan itu sendiri," kicau Anas yang diberi tagar #politikdewasa, Minggu (11/5) kemarin.
Kicauan tersebut jelas bukan langsung diunggah Anas dari dalam penjara, karena semua alat komunikasi tidak diperbolehkan di balik jeruji. Menurut admin akun @anasurbaningrum, kicauan tersebut "disalin oleh admin dari tulisan Mas Anas yang dititipkan lewat lawyer."
Berikut kicauan lengkap Anas yang menganggu SBY dari dalam bui:
1. Ada yg bilang voting itu bukan budaya politik kita. Katanya budaya Barat. #politikdewasa *abah
2. Budaya politik asli kita dibilang musyawarah-mufakat. Karena itu yg cocok adalah aklamasi. #politikdewasa *abah
3. Adalah tidak keliru menyebut musyawarah-mufakat sebagai budaya politik asli. Itu benar adanya. #politikdewasa *abah
4. Adalah tidak keliru bahwa aklamasi itu dapat dibenarkan sebagai metode dalam pemilihan politik. #politikdewasa *abah
5. Yg berlebihan adalah anti-voting karena menjadikan aklamasi sbg sebuah dogma. #politikdewasa *abah
6. Apalagi kalau aklamasi dilabeli baik dan kemudian voting diberi cap buruk. #politikdewasa *abah
7. Aklamasi itu dimungkinkan terjadi jika semua bersepakat untuk memilih seseorang. #politikdewasa *abah
8. Jika ada sebagian, meski minoritas, tidak sepakat memilih seseorang, maka pilihan terhadap aklamasi menjadi batal. #politikdewasa *abah
9. Sebagai metode, aklamasi dan voting mempunyai derajat yg sama. Tidak ada yg lebih tinggi. #politikdewasa *abah
10. Voting adlh metode berikutnya ketika aklamasi tdk bisa dicapai. Satu suara saja berbeda, voting jadi pilihan. #politikdewasa *abah
11. Aklamasi juga mempunyai pesan dasar kesukarelaan. Sepakat secara sukarela untuk bersama-sama satu suara. #politikdewasa *abah
12. Karena itu, aklamasi sejati mempersyaratkan inisiatif, mandiri dan partisipatif. #politikdewasa *abah
13. Aklamasi menjadi tidak otentik ketika kesurupan roh tekanan, paksaan dan mobilisasi. #politikdewasa *abah
14. Aklamasi yg dimobilisasi adalah kelihaian teknik tanpa dibarengi unsur etika dan estetika berkompetisi. #politikdewasa *abah
15. Aklamasi yg dimobilisasi adalah kreasi dari kekuasaan yg bekerja untuk tujuan kekuasaan itu sendiri. #politikdewasa *abah
16. Itu namanya "aklamasi retas", aklamasi yg direkayasa dari atas. Ini jenis aklamasi yg kering dan tanpa ruh. #politikdewasa *abah
17. Aliran aklamasi yg direkayasa dari atas tumbuh di atas sikap alergi berkompetisi. #politikdewasa *abah
18. Di atas kuburan anti kompetisi itulah tumbuh budaya aklamasi yg dimobilisasi dan direkayasa dari atas. #politikdewasa *abah
19. Dulu di jaman Orde Baru teknik mobilisasi aklamasi bernama "kebulatan tekad". #politikdewasa *abah
20. Sikap dasar demokratis tidak memperhadapkan aklamasi dan voting. Kedua metode sama-sama halal. #politikdewasa *abah
21. Penganut ajaran demokrasi lazimnya bersedia masuk gelanggang kompetisi, baik lewat aklamasi maupun voting. #politikdewasa *abah
22. Jika hanya siap aklamasi, apalagi aklamasinya tidak sejati, sikap politiknya berselisih dengan demokrasi. #politikdewasa *abah
23. Para petugas aklamasi yg tidak sejati juga bukan tenaga-tenaga yg produktif bagi demokrasi. #politikdewasa *abah
24. Petugas demokrasi adalah yg bersedia menyiapkan lapangan terbuka bagi siapa saja untuk berkompetisi secara adil. #politikdewasa *abah
25. Ketimbang aklamasi yg dipaksakan, dalam politik demokrasi, tentu lbh utama voting yg dilazimkan. #politikdewasa *abah
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
Baca juga:
Jika SBY jadi ketua umum Demokrat lagi, siapa sekjennya?
Perang baliho SBY vs Pasek ramaikan arena kongres Demokrat
Demokrat Jabar pilih SBY jadi ketum, siap beri 29 suara di kongres
Jelang kongres Demokrat, 38 DPC Jatim sepakat dukung SBY jadi ketum
Jika hadiri kongres Demokrat, Megawati cairkan ketegangan dengan SBY