Kontroversi Ali Mochtar Ngabalin di jagat politik
"Perjuangan yang kita lakukan tidak berhenti sampai di sini dan kita mendesak Allah SWT berpihak kepada kebenaran."
Direktur Politik Tim Prabowo - Hatta Ali Mochtar Ngabalin membuat pernyataan menghebohkan dengan mengatakan, pihaknya akan mendesak Allah untuk memenangkan capres-cawapres nomor urut satu tersebut. Pernyataan tersebut diungkapkan politisi Golkar tersebut saat melakukan halal bihalal tim Prabowo - Hatta di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Minggu (3/8).
"Perjuangan yang kita lakukan tidak berhenti sampai di sini dan kita mendesak Allah SWT berpihak kepada kebenaran, berpihak kepada Prabowo - Hatta ," ujar Ngabalin kepada kader dan simpatisan Prabowo - Hatta , Kamis (7/8).
Tidak hanya perkataan, tindakannya terkadang memancing polemik. Salah satunya adalah saat dirinya pindah partai dari Partai Bulan Bintang ke Golkar pada 2010.
Berikut kontroversi Ali Mochtar Ngabalin di jagat politik:
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang di lakukan Prabowo saat mendampingi Jokowi dalam rapat? Ini setiap rapat ada rapat internal rapat-rapat terbatas, Pak Prabowo selalu mendampingi pak Presiden," kata Budi, saat diwawancarai kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
Kita desak Allah berpihak pada Prabowo-Hatta
Direktur Politik Tim Prabowo - Hatta, Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, perjuangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa belum selesai meski KPU sudah menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden terpilih. Bahkan, dirinya mendesak Tuhan untuk berpihak kepada pasangan capres-cawapres nomor urut satu tersebut.
"Perjuangan yang kita lakukan tidak berhenti sampai di sini dan kita mendesak Allah SWT berpihak kepada kebenaran, berpihak kepada Prabowo - Hatta ," ujar Ngabalin kepada kader dan simpatisan Prabowo - Hatta , Kamis (7/8).
Ucapan Ngabalin tersebut terekam dalam video yang diunggah ke Youtube. Video berdurasi 6 menit 38 detik tersebut direkam saat halal bihalal yang diadakan tim Prabowo - Hatta di Rumah Polonia, Minggu (3/8).
Ucapan Ngabalin yang mendesak Tuhan untuk berpihak kepada pasangan Prabowo - Hatta tersebut terdapat di menit ke-3.43. Ucapan politisi Golkar tersebut kemudian mendapat sambutan yang meriah dari kader yang hadir.
Ngabalin: Kapan Tuhan turunkan bala tentara tolong Prabowo
Direktur Politik Tim Prabowo-Hatta, Ali Mochtar Ngabalin mengakui telah berpidato yang menyatakan mendesak Tuhan untuk membantu mantan Capres Prabowo Subianto. Pernyataan itu dikeluarkannya karena gemas melihat mantan Danjen Kopassus itu terus diserang dan difitnah.
"Insya Allah pidato saya mudah-mudahan tidak ada yang manipulasi. Saya mendesak untuk terungkapnya kebenaran dan keadilan, kepastian hukum, dalam hal ini membela Prabowo, karena kami anggap dia teraniaya, terfitnah, tapi dia diam aja tidak balas," ujar Ali Muchtar saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (7/8).
Atas alasan itu, Ali mengaku tergerak hatinya karena merasa simpati atas tekanan yang dialami Prabowo selama menghadapi Pilpres 2014. Dirinya pun mengaku gemas karena bantuan Tuhan tak kunjung turun.
"Kita gemas, kapan Tuhan turunkan (bantuan ke Prabowo). Kita desak Allah turunkan bala tentaranya tolong Prabowo. Dia lemah, dan tidak bisa berbuat apa-apa, gitu maksudnya, dan itu pernyataan kepada siapapun tak ada masalah," pungkasnya.
Berpindah partai
Sebelum bergabung dengan Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin merupakan kader Partai Bulan Bintang (PBB). Saat di menjadi kader PBB, Ngabalin bahkan sempat duduk menjadi anggota legislatif dan menjadi anggota Komisi I DPR RI periode 2004-2009.
Saat dituding menjadi kutu loncat dengan berpindah partai dari PBB ke Golkar, dirinya mengatakan, dirinya besar dari keluarga Golkar. Dirinya mengatakan, ayahnya, Hasan Basri Ngabalin merupakan salah satu pendiri Golkar.
"Partai Golkar bukan barang baru bagi Ali Mochtar, karena secara biologis saya dibesarkan dalam keluarga Golkar," kata Ngabalin, seperti dikutip Antara, Rabu (20/10/2010).
Ngabalin: Kelakuan Wakil Ketua DPR kampungan
Sewaktu menjadi Wakil Ketua Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (BPD) DPR Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, ada sekelompok orang bermain di balik serangan terhadap MS Kaban.
Buktinya, kata Ali, orang-orang seperti Adnan Buyung Nasution( anggota Dewan Pertimbangan Presiden), Benny Kabur Harman dan Soetardjo Soerdjogoeritno(Wakil Ketua DPR) selalu memberikan pernyataan yang senada, yakni meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberhentikan MS Kaban sebagai Menteri Kehutanan.
"Saya heran, kenapa Adnan Buyung Nasution, Benyy Kabur Harman dan Soetardjo Soerjogoeritno selalu meminta Kaban diberhentikan. Kalau mereka mau menjadi menteri kehutanan katakan saja pada kami biar nanti kami sampaikan kepada SBY. Orang-orang ini mengaku intelek, tapi kelakuannya kampungan," kata Ali Mochtar Ngabalin, medio November 2007.