KPU Godok Wacana Kampanye Online Cegah Penyebaran Covid-19
"Termasuk juga mengoptimalkan fasilitas live streaming atau aplikasi meeting online seperti zoom, google meet dan lainnya," terangnya.
KPU tengah mempersiapkan skenario tahapan Pilkada 2020 dengan menyesuaikan protokol pencegahan Covid-19. Salah satu wacana yang muncul adalah kampanye secara online.
Komisioner KPU Viryan Azis menyebut pendekatan kampanye secara online dapat meminimalisir kampanye yang biasa dilakukan dengan pengumpulan massa.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
"Jika dalam Peraturan KPU sebelumnya pendekatan online sebatas di media sosial maka kini dapat melingkupi aplikasi online lainnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (1/6).
Viryan menjelaskan kampanye online dapat memperluas cakupannya di seluruh media daring melingkupi iklan online, berita online, website, email dan sejenisnya.
"Termasuk juga mengoptimalkan fasilitas live streaming atau aplikasi meeting online seperti zoom, google meet dan lainnya," terangnya.
Dia berharap dengan bergesernya model kampanye tatap muka dengan virtual ini dapat mencegah peningkatan angka penyebaran Covid-19. "Maka secara tak langsung akan dapat membantu mencegah potensi penularan covid-19," ucapnya.
Faktor sosialisasi dan edukasi menjadi kunci sukses selanjutnya menerapkan kampanye online atau Pilkada secara keseluruhan. "Pola adaptasi menuju new normal dapat terbantu bila penerapan protokol Covid-19 di pilkada serentak bersesuaian dengan protokol Covid-19 pada aktifitas lain," terang Viryan.
Selain itu, ia menyebut saat ini KPU tengah menggodok formulasi TPS yang bebas Covid-19. "Pilihan mengurangi jumlah pemilih per TPS agar konsentrasi massa tidak banyak dan lama di TPS menjadi pertimbangan," tutup dia.
Reporter: Delvira Hutabarat
(mdk/ray)