Kubu Jokowi setuju 3 Oktober jadi Hari Antihoaks Nasional
Hari pengakuan kebohongan Ratna Sarumpaet pada 3 Oktober 2018 kemarin diusulkan menjadi hari antihoaks. Salah satunya, Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Ida Fauziyah.
Hari pengakuan kebohongan Ratna Sarumpaet pada 3 Oktober 2018 kemarin diusulkan menjadi hari antihoaks.
Salah satunya, Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Ida Fauziah.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Mengapa Ratna Sarumpaet ditangkap di tahun 1998? Sebelumnya, ia bahkan sempat ditangkap pada 11 Maret 1998 di Ancol dan ditahan selama beberapa bulan karena tuduhan makar.
-
Bagaimana Ratna Sarumpaet menunjukkan keaktifannya di masa Orde Baru? Di masa orde baru 1998, Ratna Sarumpaet juga aktif menyuarakan keadilan. Ia bahkan berorasi saat menduduki gedung DPR RI di tahun 1998.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
"Ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat dan ingin menjadikan tanggal 3 sebagai hari antihoaks, karena dampaknya yang luar biasa," ucap Ida di Posko Cemara, Jakarta, Kamis (4/10).
Menurut dia, ini bisa jadi pelajaran berharga. Pasalnya, hoaks itu hampir memutus persaudaraan.
"Fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Karena dampak fitnah yang sangat luar biasa. Ini istilah yang saya kira sering kita dengar, tapi susah untuk menjalaninya," ungkap politisi PKB ini.
Sementara itu, Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, memandang, keinginan adanya hari antihoaks menunjukkan kemarahan masyarakat akan ulah Ratna Sarumpaet.
"Hal-hal itu menunjukkan ekspresi kemuakan, kemarahan dari publik, termasuk dari masyarakat juga. Mereka bereaksi keras. Di tengah bencana muncul manipulasi kebohongan itu merupakan tindakan yang tidak bisa dibenarkan dalam cara apapun," jelas Hasto.
Senada, Wakil Ketua Umum TKN Abdul Kadir Karding, menyebut usulan itu bentuk ekspresi masyarakat, yang berpandangan hoaks itu adalah musuh bersama.
"Betapa hoaks itu sangat berbahaya bagi kehidupan kita. Termasuk kehidupan demokrasi kita, kehidupan berbangsa kita. Tentu sangat berbahaya. Jadi kalau ada masyarakat yang ingin memperingati hari anti hoaks nasional, itu ya enggak ada masalah, bagus juga," jelas Karding.
Dia berpendapat, dengan adanya hari anti hoaks nasional, bisa dijadikan momentum untuk merefleksikan diri.
"Supaya ada saat kita ada berefleksi, saat kita memiliki momentum, bahwa hoaks itu sekali lagi tidak penting dan berbahaya," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Tim Jokowi: Prabowo perlu kerja keras karena kepercayaan publik tergerus hoaks Ratna
Wapres JK sudah menduga Ratna Sarumpaet berbohong soal kasus pengeroyokan
Soal hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet, Airlangga minta publik lihat informasi utuh
OSO minta Ratna Sarumpaet tetap diproses hukum
Prabowo didesak mundur karena Ratna, Fadli Zon bilang 'enak saja, ini soal kecil'