Kubu Romi: SDA setuju mukernas PPP, Djan Faridz yang keras kepala
"Kalau dengan Pak SDA kita kan gak ada masalah," kata Arsul.
Wakil Sekjen PPP kubu Romahurmuziy (Romi), Arsul Sani membantah jika Ketua Umum PPP hasil Muktamar Bandung Suryadharma Ali (SDA) ingin Mukernas IV PPP dibatalkan. Menurutnya, SDA hanya memberikan saran supaya tak terburu-buru. Sedangkan masukan tersebut sudah dilaksanakan dengan mengundur Mukernas yang harusnya minggu lalu digelar.
"Itu enggak ada. Dia (SDA) hanya pesan agar semua diajak, tidak usah terburu-buru Mukernas. Karena kan Mukernas itu minggu yang lalu. Karena Pak SDA menasihati agar kita tak terburu-buru. Makanya gak jadi diselenggarakan hari Jumat-Sabtu kemarin, diundur jadi hari Kamis ini," kata Arsul saat dihubungi merdeka.com, Rabu (24/2).
Arsul menegaskan, bahwa sejauh ini SDA tak mempermasalahkan adanya Mukernas. Namun Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz lah yang tetap tak ingin ada penyatuan kedua kubu yang bersengketa.
"Kalau dengan Pak SDA kita kan gak ada masalah. Pak SDA kan ketua umumnya sekarang. Yang masih keras itu kan Pak Djan Faridz," tuturnya.
Anggota komisi III DPR ini menjelaskan, bahwa Mukernas IV PPP yang digelar hari ini di Hotel Mercure Ancol, Jakarta tersebut berfungsi untuk mendorong adanya islah. Selain itu, akan menjadi ruang guna menyepakati di mana, kapan, dan bagaimana kepanitiaan Muktamar selanjutnya.
Arsul berharap, kubu Djan yang menjabat di DPP PPP Muktamar Bandung bisa hadir. Sebab mereka harus menyampaikan pendapat dan berinteraksi langsung dengan DPW PPP.
"Kan partai itu bukan hanya milik, atau dikuasai segelintir orang, kan harus bicara pada struktur nasionalnya seperti apa, kan harus kita dengar juga," pungkasnya.