Lewat PSI, tiga tokoh perempuan daftar jadi bakal calon anggota DPR
Ketiga perempuan profesional itu adalah Niluh Djelantik, Susy Rizky, dan Milly Ratudian Purbasari.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menerima pendaftaran tiga tokoh perempuan yang akan menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) PSI pada pemilu 2019. Ketiga perempuan profesional itu adalah Niluh Djelantik, Susy Rizky, dan Milly Ratudian Purbasari.
Pendaftaran bacaleg PSI gelombang kedua ditutup pada 28 Februari 2018. Pendaftar yang lolos seleksi administratif akan menjalani tes wawancara dengan Tim Panelis Independen. Tim ini diisi mantan Ketua MK Mahfud MD, mantan komisioner KPK Bibit Samad Rianto, mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, aktivis perempuan Natalia Soebagjo, dan sejumlah nama kredibel lain.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
Niluh berprofesi sebagai desainer dan pengusaha sepatu wanita ternama. Suzy seorang pengusaha mebel. Milly Ratudian Purbasari adalah seorang arsitek.
Niluh menuturkan alasannya mendaftar sebagai calon legislatif dari PSI. Menurutnya, saat ini waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat dengan ruang lingkup lebih besar sebagai politisi. Dengan menjadi politisi, saat ikut terlibat dalam pengambilann keputusan, manfaat yang ditebarkan akan jauh lebih luas, bisa mencakup seluruh Indonesia.
"Kalau menjadi pengusaha, ruang lingkupnya lebih kecil, hanya terkait dengan para pegawai," kata Niluh dalam keterangan pers, kemarin (8/2).
Dia mengaku terjun ke politik untuk menepis stigma bahwa politisi itu korup, malas, kotor, dan tidak bekerja. Dirinya ingin menghapus stigma tersebut dan membuktikan bahwa politisi bisa sangat berguna untuk masyarakat.
Niluh menuturkan alasannya menggunakan kendaraan politik PSI. "Ini partai yang didirikan anak muda yang punya integritas, prinsip, harga diri, dan kejujuran. Semua itu sama dengan prinsip hidup yang saya jalani," ungkapnya.
Sementara itu, Susy Rizky mengaku ingin terjun ke politik karena sejumlah keinginan. Antara lain ingin mengembangkan lebih banyak daerah pariwisata baru yang selama ini belum tereksplorasi seperti di Indonesia Timur.
"Dalam soal pendidikan, saya akan memperjuangkan agar anak-anak bisa melek teknologi dan itu masuk dalam kurikulum," kata Susy.
Menurut dia, pengenalan teknologi informasi sejak dini bisa mendorong anak-anak kreatif, menciptakan peluang bisnis baru, dan membuat mereka mandiri. Tidak tergantung pada kesempatan kerja yang semakin sedikit.
Susy menaruh harapan pada PSI. "Ini partai baru yang diisi orang-orang yang memiliki visi kuat tentang kebangsaan. Partai yang akan menyokong pemimpin-pemimpin berintegritas, yang satu antara kata dan perbuatan," tutur ibu satu anak ini.
Calon ketiga, Milly Ratudian Purbasari berpandangan inilah saatnya masuk ke dalam sistem. Dia ingin berkontribusi untuk memperbaiki pendidikan.
"Bukan hanya pendidikan formal, tapi juga pendidikan keluarga. Dan juga bagaimana meningkatkan kualitas para guru,” ungkap Milly.
Dia memilih PSI karena kesamaan visi dan misi. Dia melihat semangat PSI dalam melawan perilaku korup.
"Saya sangat antikorupsi. PSI jelas mengemban misi itu. Saya juga melihat PSI membawa cara baru dalam berpolitik. Buat saya, ini bisa membawa perubahan di perpolitikan Indonesia," kata arsitek kelahiran Bandung ini.
Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie mengaku sangat senang dengan terlibatnya tiga perempuan profesional ini. "Momen semacam inilah yang kami tunggu, ketika sejumlah perempuan menyatakan diri akan terjun berpolitik," kata Grace.
Menurutnya, politik Indonesia membutuhkan banyak politisi perempuan. Sehingga kebijakan-kebijakan yang dihasilkan juga mengakomodasi kepentingan kaum perempuan.
"Di DPR sekarang, hanya ada sekitar 17 persen perempuan. Ini memprihatinkan," ujarnya.
PSI mendorong lebih banyak perempuan terlibat dalam politik, mendaftar sebagai bakal caleg di PSI. Ini sebagai salah satu langkah memperbaiki negeri.
Baca juga:
'Jika ingin menangkan Jokowi di 2019, calon dari PDIP harus menang Pilkada'
PKB siapkan Cak Imin jadi pimpinan MPR demi muluskan Pilpres 2019
Agung Laksono ingin kader Golkar jadi cawapres dampingi Jokowi
Golkar akan manfaatkan kedekatan dengan Jokowi untuk menang Pemilu 2019
Wapres JK pesan anggota DPR jangan banyak bolos urus pilkada