Loyalis Soal Airlangga Daftar Caketum Golkar: Kita Masih Punya Waktu
Meski begitu, Ace tidak bisa memastikan apakah Airlangga akan mendaftarkan diri di detik terakhir pendaftaran bakal calon ketua umum. Dia hanya menegaskan, cepat atau lambat Menteri Koordinator Perekonomian itu akan mendaftarkan diri.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily belum bisa memastikan kapan Ketua Umumnya yakni Airlangga Hartarto mendaftar sebagai bakal calon Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024. Kata dia, Airlangga masih punya waktu hingga 2 Desember 2019.
"Pada saatnya Pak Airlangga pasti akan mendaftar ya. Kan kita masih punya waktu sampai tanggal 2 (Desember). Jadi tanggal 2 pukul 24.00. Jadi ya kita lihat nanti," katanya di Hotel Merlynn Park, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11).
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
Meski begitu, Ace tidak bisa memastikan apakah Airlangga akan mendaftarkan diri di detik terakhir pendaftaran bakal calon ketua umum. Dia hanya menegaskan, cepat atau lambat Menteri Koordinator Perekonomian itu akan mendaftarkan diri.
"Karena itu adalah salah satu tahapan yang harus ditempuh dalam konteks pencalonan dan penjaringan, pencalonan dan pemilihan," ucapnya.
Diketahui, saat ini sudah ada satu kader Golkar yang berencana mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum. Sosok itu adalah Indra Bambang Utoyo.
Indra telah mengambil formulir pendaftaran calon ketua umum Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas). Indra marah dan kecewa melihat persyaratan minimal 30 Persen dukungan.
Dia mengatakan, surat formulir itu harus dikembalikan bersama surat dukungan. Indra mengatakan, dalam surat dukungan harus ada pernyataan dan tandatangan ketua dan sekretaris DPD.
Menurutnya, seharusnya penggalangan dukungan berdasarkan pengalaman Munas dilakukan tertutup saat hari-hari penyelenggaraan. Menurutnya, sulit mendapatkan dukungan dalam dua hari menjelang Munas, kecuali calon petahana.
"Jadi cuma ketua umum yang mampu mendapatkan dukungan dalam dua hari, 30 persen. Kami-kami ini kroco apa," ujar Indra di DPP Golkar, Jakarta, Jumat (29/11).
Baca juga:
Sikap Otoriter Airlangga Dinilai Rawan Memecah Golkar
Jelang Munas, Golkar Disarankan Gelar Debat Publik Caketum
3 Hari Jelang Munas, Airlangga Belum Daftar Caketum Golkar
Kubu Airlangga Sebut Syarat Minimal 30% Dukungan Tak Perlu Dipersoalkan
Ketua DPP Golkar: Demokrasi Munas 'Dirampok' Pratikno Cs
Soal Plt 7 DPD I dan 32 DPD II, Airlangga Dinilai Langgar Aturan Golkar
Ridwan Hisjam Daftar Caketum Golkar
Ketua DPP Partai Golkar Ridwan Hisjam resmi mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar dengan menyerahkan formulir pendaftaran ke Kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta, Jumat (29/11) malam. Ridwan menjadi kader Golkar yang pertama menyerahkan formulir pendaftaran calon ketua umum.
Ridwan menyatakan, siap maju sebagai calon ketum Golkar dalam Munas yang akan berlangsung pada awal Desember mendatang. Dirinya merasa terpanggil untuk maju dalam bursa pemilihan calon ketua umum ini untuk menyelamatkan Partai Golkar dari jurang keterpurukan.
"Visi saya adalah sinergi kader Partai Golkar membangun negeri," katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/11).
Adapun misinya, yakni menjaga dan meningkatkan solidaritas dalam rangka sukses pemilu 2024. Menyatukan potensi Partai Golkar dan generasi milenial melalui jejaring nasional dan global yang unggul bersama pemerintah Republik Indonesia, serta menjadikan NKRI sebagai negara maju.
Dalam pencalonan ini, Ridwan memiliki target Golkar bisa menjadi pemenang Pemilu 2024 dengan mengusung calon presiden sendiri. Tidak hanya itu, Golkar akan memperoleh kursi 20% di Parlemen pada tahun 2024. Sehingga partai ini bisa mengusung calon presiden secara mandiri.
"Golkar akan mengantarkan Indonesia menjadi negara maju adil makmur dan sejahtera," jelas Ridwan.
Untuk mencapai target itu, partai Golkar akan melakukan perubahan Paradigma Baru di antaranya meliputi, fokus pada generasi milenial. Dimana pada tahun 2024 Indonesia sedang memasuki bonus demografi, penduduk usia muda akan lebih besar, akan ada lebih 50 juta pemuda atau sekitar 30% dari jumlah pemilih nasional.
"Generasi milenial akan berperan sangat besar pada ero bonus demografi. Generasi ini yang akan memegang kendali atas roda pembangunan khususnya di bidang perekonomian yang diharapkan akan mampu membawa bangsa indonesia menuju ke arah pembangunan yang lebih maju dan dinamis," tandasnya.
Menurutnya, generasi milenial adalah yang mempunyai budaya modern. Mereka adalah orang-orang yang mampu menguasai dan mengembangkan industri 4.0. "Golkar harus bisa merangkul para generasi milenial, memberikan wadah kepada mereka untuk berkembang," jelasnya.
Beberapa program yang ditawarkan oleh Ridwan dalam rangka pembangunan SDM adalah, memfasilitasi industri 4.0 melalui teknologi produk atau vokasi sebanyak 1000 jenis produk vokasi untuk 50 juta generasi milenial.
"Memfasilitasi pelatihan teknologi dengan gratis melalui teknologi 4.0 untuk menjangkau lebih dari 50 juta generasi milenial," tandasnya.
Paradigma Baru Partai Golkar adalah sebuah karya buku yang ditulis oleh Ridwan sebagai solusi untuk menjawab tantangan dan dinamika Partai Golkar ke depan. Ridwan menulis buku itu karena keresahanya melihat Partai Golkar suaranya terus menurun pasca Reformasi.
"Sehingga saya merasa perlu ada reformasi jilid 2 untuk menyelamatkan Partai Golkar," ujar mantan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur ini.
Ridwan bukan orang baru di Golkar, ia sudah menggeluti karier politiknya di Golkar sejak 1988. Selain pernah menjadi Ketua DPD Golkar Jatim, Ridwan juga pernah menjadi, Wasekjen DPP Golkar, Wakil Bendahara DPP Partai Golkar, dan sekarang Ketua DPP Golkar.